News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Ancam Israel, Setiap Serangan Terhadap Pasukan Iran akan Ditanggapi dengan Serangan Balasan

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pasukan Garda Revolusi Iran.

Iran Ancam Israel, Setiap Serangan Terhadap Pasukan Iran akan Ditanggapi dengan Serangan Balasan

TRIBUNNEWS.COM- Iran mengancam Israel, dengan menyatakan bahwa setiap serangan terhadap pasukan Iran akan ditanggapi dengan serangan balasan.

"Setiap serangan terhadap pasukan kami akan ditanggapi dengan balasan" demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.

Pernyataan itu muncul setelah terbunuhnya dua anggota Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) dalam serangan Israel di Suriah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani bersumpah pada tanggal 4 Desember bahwa setiap serangan terhadap pasukan Teheran akan ditanggapi dengan balasan, hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah dua anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) terbunuh dalam serangan yang dilakukan militer Israel di dekat Damaskus.

Baca juga: Iran Bakal Balas Israel Atas Kematian Dua Anggota Pasukan Garda Revolusi di Suriah

“Iran merespons setiap pelanggaran kepentingannya di kawasan dan akan melakukannya (di masa depan). Tidak ada tindakan terhadap Iran, kepentingannya, atau kekuatan penasihat kami yang tidak terjawab,” kata Kanaani saat konferensi pers dikutip dari The Cradle.

Dua anggota IRGC dibunuh “oleh rezim Zionis selama misi penasehatan” di Suriah, kata korps tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, menurut outlet berita semi-resmi Iran, Tasnim.

Serangan Israel dilakukan pada 2 Desember. Pertahanan udara Suriah berhasil mencegat beberapa rudal yang masuk.

“Pada hari Sabtu sekitar pukul 01.34, musuh Israel melancarkan agresi rudal dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan beberapa titik di sekitar Damaskus,” kata sumber militer kepada media Suriah.

Baca juga: Mantan Penasihat Keamanan AS Salahkan Iran atas Konflik di Gaza

Israel telah menargetkan Suriah berkali-kali sejak pecahnya perang Gaza-Israel pada 7 Oktober.

Menyusul serangan pesawat tak berawak di kota pelabuhan Eilat di Israel selatan pada tanggal 9 November, Israel mengumumkan menargetkan kelompok yang diduga bertanggung jawab di Suriah.

Pesawat tempur Israel juga membom beberapa situs militer di Suriah selatan pada 8 November.

Serangan Israel melanda Suriah sebulan sebelumnya. Pada tanggal 23 Oktober, pesawat tempur Israel menonaktifkan bandara Damaskus dan Aleppo untuk kedua kalinya pada bulan itu.

Teheran mengatakan awal tahun ini bahwa pihaknya berupaya membantu meningkatkan pertahanan udara Suriah untuk melawan serangan Israel dengan lebih baik.

Dua minggu sebelum operasi tanggal 7 Oktober, kepala Pasukan Quds IRGC, Esmail Qaani, berada di Suriah untuk mengawasi latihan militer gabungan dengan tentara Suriah.

Komentar Kanaani muncul tiga hari setelah berakhirnya gencatan senjata Gaza-Israel.

Baca juga: AS Makin Tak Tenang, Kapal Induknya Terus Diawasi Drone Iran

Sejak gencatan senjata gagal, Hizbullah Lebanon telah melanjutkan operasi harian terhadap situs militer Israel di dekat perbatasan Lebanon, dan kelompok perlawanan Irak yang terkait dengan Iran telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan AS di Suriah dan Irak.

Pesawat-pesawat tempur AS menargetkan perlawanan Irak dalam serangan udara di kota utara Kirkuk pada hari Minggu, menewaskan lima orang.

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini