Belum lama ini, tepatnya Jumat (1/12/2023), IDF menerbitkan peta online Jalur Gaza.
IDF membagi daerah kantong itu menjadi lebih dari 600 blok bernomor.
Mereka meminta warga sipil Gaza untuk mengidentifikasi blok tersebut sesuai dengan wilayah tempat tinggal mereka dan mengungsi jika diperintahkan.
Namun selebaran yang dibagikan berisi perintah evakuasi tidak sesuai dengan peringatan online, sehingga membingungkan warga.
Selain itu, beberapa warga Gaza tidak tahu cara mengakses peta.
Seperti diketahui, warga Gaza kesulitan mendapat akses terhadap listrik atau internet sejak IDF melakukan blokade.
Baca juga: Kisah Keberanian Alma, Gadis Cilik yang Menolak Ditolong Duluan di Reruntuhan Berdarah Gaza
Jurnalis terbunuh
Hingga Selasa (5/12/2023), setidaknya 63 jurnalis, sebagian besar warga Palestina, telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), 56 jurnalis Palestina telah terbunuh, serta tiga jurnalis Lebanon dan empat Israel.
1 anak terbunuh setiap 10 menit
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Richard Peeperkorn pada hari Selasa mengatakan rata-rata 1 anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza.
"Rata-rata satu anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza. Saya pikir kita sudah dekat dengan saat paling gelap dalam kemanusiaan," kata Richard Peeperkorn pada konferensi pers PBB di Jenewa, dikutip dari Anadolu.
Ia mengatakan lebih dari 60 persen dari jumlah korban yang tewas di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.
“Kita berbicara tentang hampir 16.000 orang tewas, lebih dari 60 persen diantaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 42.000 orang terluka,” jelasnya.
Baca juga: Warga Gaza Angkut Pasien Perang Pakai Gerobak Keledai