Sandera yang Dibebaskan: "Kami Khawatir Israel akan Membunuh Kami, Bukan Hamas"
TRIBUNNEWS.COM- Sebuah pengakuan jujur dari sandera warga Israel yang telah dibebaskan Hamas, mereka lebih khawatir tentara Israel sendiri yang akan membunuh mereka.
Mereka dengan jelas menyebutkan bukan Hamas yang menjadi kekhawatiran mereka dibunuh. Tapi khawatir militer Israel sendiri yang membunuh saat mereka disandera.
Warga Israel yang diculik oleh Hamas khawatir mereka akan terbunuh oleh serangan udara dari negara mereka sendiri, dan kematian mereka kemudian akan disalahkan pada kelompok pejuang Hamas tersebut.
The Messenger dalam sebuah laporannya berjudul, 'Sandera yang Dibebaskan: Kami Khawatir Israel Akan Membunuh Kami, Bukan Hamas'.
Wanita itu berbicara dalam pertemuan antara Kabinet Perang Israel dan baru-baru ini membebaskan sandera dan kerabat orang lain yang masih ditahan.
Baca juga: Hamas Sisakan Sandera Tentara Israel, Komandan Al-Qassam: Tak Ada Negosiasi, Biarkan Perang Berkobar
Warga Israel yang diculik oleh Hamas khawatir mereka akan terbunuh oleh serangan udara dari tentara asal negara mereka sendiri, dan kematian mereka disalahkan pada Hamas, bukan pada militer pemerintah, kata seorang sandera yang dibebaskan mengatakannya pada hari Selasa (5/12/2023).
Wanita yang tidak disebutkan namanya itu berbicara selama pertemuan sengit antara Kabinet Perang Israel dan baru-baru ini membebaskan sandera dan keluarga orang lain yang masih ditahan di Gaza, menurut situs berita Israel Ynet.
“Saya berada di sana dan saya tahu betapa sulitnya berada di tempat penyaderaan,” kata seorang wanita yang diculik dari kibbutz Nir Oz.
“Kami duduk di dalam terowongan dan kami sangat takut bukan kepada Hamas, melainkan Israel sendiri yang akan membunuh kami, dan kemudian Israel akan berkata, 'Hamas yang membunuhmu.'”
Baca juga: Rencana Israel Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut, Nyawa Sandera Bisa Saja Terancam
Wanita itu menambahkan: "Jadi, saya mohon sesegera mungkin untuk mulai menukar tahanan dan semua orang harus kembali ke rumah."
“Tidak ada prioritas. Semua orang penting,” katanya mendesak segera dilakukan pertukaran tawanan.
Wanita itu juga menggambarkan dirinya berada "di dalam rumah ketika ada penembakan di mana-mana,".
Hal ini senada dengan pengakuan para sandera lain yang dibebaskan, yang mengatakan bahwa mereka dipindahkan oleh para penculiknya.
Baca juga: Inggris Kirim Pesawat Pengintai Sandera di Gaza, Janji Tak Bocorkan Info Lain ke Israel