TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update perang Rusia-Ukraina hari ke-651 pada Rabu (6/12/2023).
Berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar, enam anak akan dikembalikan ke Ukraina dari Rusia.
"Anak-anak tersebut dalam perjalanan ke Ukraina melalui Moskow," kata seorang pejabat Qatar.
Ini adalah tahap kedua pemulangan anak-anak Ukraina berkat mediasi Qatar.
Sebelumnya, empat anak di bawah umur dipulangkan ke Ukraina pada bulan Oktober 2023.
Inilah update perang Rusia-Ukraina hari ke-651 pada Rabu (6/12/2023) lainnya:
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-650: Bantuan AS ke Ukraina Macet, Putin Berpotensi Menang
- Zelensky batal pidato di depan senator AS
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, batal berpidato di hadapan para senator Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/12/2023) melalui Zoom.
Pemimpin Senat, Chuck Schumer mengumumkan bahwa Zelensky tidak akan menghadiri pengarahan tersebut karena "terjadi sesuatu di menit-menit terakhir".
- Putin kunjungan ke Uni Emirat Arab dan Arab Saudi
Presiden Rusia, Vladimir Putin dijadwalkan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi pada Rabu (6/12/2023).
Putin belum banyak melakukan perjalanan internasional sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada bulan Maret.
Baik UEA maupun Arab saudi belum ikut menandatangani perjanjian ICC.
Artinya, UEA dan Arab Saudi tidak wajib menangkap Putin jika pemimpin Rusia itu memasuki wilayah mereka.
Dilansir Times of Israel, Putin menjadi buronan ICC atas kejahatan perang.
ICC menuduh Putin bertanggung jawab secara pribadi atas penculikan anak-anak dari Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-649, Sekutu Putin Kunjungi Tiongkok, Temui Xi Jinping
Sejak surat perintah penangkapan itu dikeluarkan, Putin memilih untuk tidak menghadiri pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan.
Presiden Rusia mengunjungi Tiongkok pada bulan Oktober dan baru-baru ini melakukan beberapa perjalanan ke negara-negara bekas Soviet.
- 2 orang tewas ketika pasukan Rusia menyerang kota selatan Kherson
Sedikitnya dua orang tewas dan satu lagi terluka setelah pasukan Rusia menyerang kota selatan Kherson.
Mayat pertama merupakan pria berusia 48 tahun dan yang belum diidentifikasi, yakni seorang wanita.
Jaksa wilayah setempat membuka penyelidikan kejahatan perang terhadap salah satu serangan yang terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
- Rusia tembak puluhan drone Ukraina
Rusia mengeklaim pihaknya menembak jatuh puluhan drone Ukraina pada hari Selasa (5/12/2023).
"Sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan atau mencegat total 41 drone yang diluncurkan Ukraina," kata kementerian pertahanan Rusia.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-646: Zelensky Minta Pembangunan Benteng Baru Segera Dilakukan
10 dari 17 drone penyerang yang diluncurkan oleh Rusia pada Selasa (5/12/2023), ditembak jatuh militer Ukraina.
Gubernur wilayah Lviv barat Ukraina, Maksym Kozytskyy, mengatakan tiga pesawat tak berawak menyerang sasaran infrastruktur secara acak, menyebabkan kebakaran.
Tingkat kerusakannya kecil dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
- Putin: Rusia tak boleh ulangi kekerasan era Soviet
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan Rusia tidak boleh mengulangi penindasan massal di era Soviet.
Ia menekankan kekerasan itu tidak boleh terulang bahkan ketika Rusia berperang dengan Ukraina.
“Penting bagi kami agar hal seperti ini tidak terulang lagi dalam sejarah negara kami,” kata Putin kepada dewan hak asasi manusianya, menurut kantor berita Rusia.
Perkataan Putin merujuk pada penindasan massal yang terjadi di bawah pemerintahan Uni Soviet.
- Hubungan Rusia dan negara-negara Barat memburuk
Lebih dari dua lusin duta besar Rusia dari berbagai negara Barat mengatakan hubungan Moskow dengan negara-negara tersebut sedang memburuk.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-643: Badai Dahsyat Melanda Rusia, Ukraina dan Moldova
Putin menyesalkan kondisi ini dan berharap akan membaik.
“Pada periode pascaperang (perang dunia kedua) dan hingga saat ini, negara-negara kita mampu membangun hubungan," ucap Putin.
"Namun keadaan saat ini, sudah diketahui dengan baik dan kita harus berharap bahwa situasi ini, demi kepentingan negara dan bangsa kita, akan berubah menjadi lebih baik,” urai Putin kepada Dubes Rusia di Inggris.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)