News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Info Terkini Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-654: Ukraina Tembak Jatuh 14 Rudal Rusia

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Ukraina menggali parit saat latihan militer di Donetsk pada 6 Desember 2023 di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-654 pada Jumat, (8/12/2023).

Ada sejumlah perkembangan terbaru dalam perang yang mulai berkobar tanggal 24 Februari itu.

Dikutip dari The Guardian, berikut rincian informasi terbaru tentang perang Ukraina-Rusia dan peristiwa terkait.

-- Rusia pada hari Jumat mengatakan pembicaraan perdamaian dengan Ukraina dengan menyertakan syarat-syarat dari pihak Ukraina tidak masuk akal.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebutnya "sama sekali tidak realistis".

-- Sistem pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 14 dari 19 rudal yang diluncurkan oleh Rusia dalam serangan hari Jumat pagi.

Pejabat militer Ukraina bernama Yuryi Ihnat berujar rudal itu jatuh di luar Kyiv dan di Dnipropetvosk.

-- Serangan rudal Rusia menewaskan satu warga sipil dan melukai empat lainnya di Dnipropetrovsk.

"Sayangnya, satu orang tewas. Sebelumnya, empat orang terluka. Mereka semua di rumah sakit," kata Gubernur Dnipropetrovsk Serhiy Lysak lewat pesan di Telegram.

Baca juga: Negaranya Lagi Bokek, Menhan AS Ancam Kirim Tentara ke Ukraina untuk Lawan Rusia

-- Ukraina minta warganya menghemat energi setelah pembangkit listrik yang berada di dekat garis depan pertempuran terkena serangan.

"Sore ini musuh menyerang salah satu pembangkit listrik di zona garis depan pertempuran. Peralatannya rusak parah karena tembakan itu," kata Menteri Energi Ukraina hari Kamis.

Tidak diinformasikan pembangkit listrik mana yang diserang. Namun, aliran listrik sempat mati.

-- Pekan depan Uni Eropa akan menyetujui usulan penggunakan aset Rusia yang dibekukan karena sanksi.

-- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kembali menegaskan bahwa Ukraina memerlukan lebih banyak sistem pertahanan udara.

Di samping itu, dia menyinggung pentingnya persatuan Uni Eropa menjelang konferensi pekan depan.

"Membahas pentingnya menjaga bantuan politik dan keuangan untuk Ukraina, serta persatuan Uni Eropa menjelang keputusan dalam KTT Dewan Eropa tentang negosiasi aksesi (masuknya Ukraina ke Uni Eropa) dan penyediaan bantuan sebesar 50 miliar euro," kata Zelenskiy saat berdiskusi dengan Perdana Menteri Estoni Kaja Kallas lewat telepon.

Baca juga: Washington Dakwa 4 Tentara Rusia atas Kejahatan Perang, Culik dan Siksa WN AS di Ukraina

-- Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mendesak anggota dewan di Inggris untuk menyetujui bantuan baru untuk Ukraina. Sehari sebelumnya Senat Republikan tak menyetujui draf bantuan untuk Ukraina.

"Saya tidak mengkhawatirkan kekuatan dan persatuan serta konsensus dan keberanian warga Ukraina. Saya mengkhawatirkan bahwa kita tidak akan melakukan apa yang perlu kita lakukan," kata Cameron dalam Forum Keamanan Aspen di Washington, AS.

-- Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Sebelumnya, Orban mengancam akan menghalangi masuknya Ukraina menjadi anggota Uni Eropa.

-- Inggris dan AS menuding Dinas Keamanan Rusia (FSB) melakukan spionase terhadap para politikus, jurnalis, dan LSM.

Kementerian Luar Negeri Inggris menyebut FSB berada di balik upaya yang gagal untuk mengintervensi proses politik di Inggris. Dubes Rusia juga sudah dipanggil ke London untuk membicarakan hal itu.

-- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menjanjikan bantuan senilai $4,5 miliar untuk Ukraina. Bantuan itu termasuk bantuan kemanusiaan sebesar $1 juta untuk membantu Ukraina memulihkan diri.

Baca juga: Presiden Ukraina, Zelensky Batal Pidato di Depan Senat AS karena Gugup Kata Media Spanyol, Pais

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini