Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, RIYADH – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyerukan semua pihak untuk mendukung diakhirinya konflik antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Meski begitu, ia belum melihat adanya tanda-tanda hal itu sebagai prioritas utama bagi semua pemimpin di dunia.
“Pesan kami konsisten dan jelas bahwa kami yakin pertempuran harus segera diakhiri,” kata Pangeran Faisal.
Baca juga: Kritisi Balik CUS, Akademisi UMJ Nilai Hamas Gerakan Rakyat yang Berjuang Demi Kemerdekaan Palestina
“Salah satu fakta yang meresahkan dari konflik ini adalah mengakhiri konflik dan pertempuran tampaknya tidak menjadi prioritas utama bagi semua pemimpin dunia,” sambungnya.
Pernyataan yang dilontarkan Pangeran Faisal tersebut bukanlah tanpa alasan, sebab Amerika Serikat (AS), yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB memilih untuk tidak mendukung tindakan lebih lanjut terkait pemungutan suara untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Hamas.
Sebelumnya, AS dan Israel kompak menentang gencatan senjata karena mereka yakin hal itu hanya akan menguntungkan Hamas. Washington justru mendukung jeda dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Menanggapi serangan tersebut, Israel telah membombardir Gaza dan mengirimkan pasukan dalam apa yang dikatakannya sebagai operasi untuk menghancurkan Hamas.
Secara terpisah, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyerukan diakhirinya segera perang di Gaza dan mengatakan konferensi perdamaian internasional harus diadakan untuk mencari solusi politik jangka panjang yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.