News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Julid Fi Sabilillah Tambah Besar, Netizen Turki & Inggris Siap Gabung Bersama Indonesia dan Malaysia

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JULID FI SABILILLAH- Wawancara dengan Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Fi Sabilillah, Erlangga Greschinov tentang Gerakan aktivis online Indonesia yang tergabung dalam pasukan Julid Fi Sabilillah menjadi kekuatan yang tambah besar. Setelah Indonesia dan Malaysia, kini Turki siap bergabung menjadi skuad baru pasukan Julid Fi Sabilillah.

Julid Fi Sabilillah Tambah Besar, Turki, Inggris, Mesir Siap Gabung Bersama Indonesia dan Malaysia

TRIBUNNEWS.COM- Gerakan aktivis online Indonesia yang tergabung dalam pasukan Julid Fi Sabilillah menjadi kekuatan yang terus bertambah besar.

Setelah Indonesia dan Malaysia, kini Turki siap bergabung menjadi skuad baru pasukan Julid Fi Sabilillah.

Kekejaman Israel di Gaza Palestina, memicu semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut berjuang mendukung Palestina, mereka tertarik menjadi pasukan melawan Zionis di dunia maya.

Perang di Gaza, menjadi sarana pasukan Julid Fi Sabilillah untuk 'Perang Online' dengan ikut menyatakan keberpihakan mereka pada Palestina menentang pendudukan oleh Zionis Israel.

Keberadaan pasukan Julid Fi Sabilillah ini sangat siginifikan dan sangat terasa.

Baca juga: Retas Data Israel, Hacker Siber Al-Aqsa: Banyak Tentara Jadi Warga Negara Ganda

Gerakan mereka beberapa kali menjadi berita headline di situs-situs Israel.

Gerakan Julid Fisabilillah merupakan gerakan netizen Indonesia yang kemudian berkembang dan bekerjasama dengan Malaysia, dan negara-negara lainnya. Terbaru Turki juga turut bergabung.

"Salam semangat perjuangan! Kami, netizen Indonesia, Malaysia, dan Turki dengan senang hati mengundang Anda untuk bergabung dalam gerakan kami: Front Persatuan Melawan Zionisme!" tulis akun Twitter Erlangga Greschinov di platform X.

Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov menjelaskan perkembangan pergerakan mereka saat ini.

"Kami sebagai orang Indonesia, menyadari bahwa pendudukan Israel (terhadap Palestina) harus diakhiri. Dan salah satu cara yang kami lakukan sebagai Bangsa Indonesia adalah melakukan serangan siber"

"Khususnya di media sosial, dan juga beberapa dari kami yang merupakan beberapa hacker, mereka bisa meretas beberapa nomor Whatsapp dari anggota IDF dan beberapa pejabat. Dan kami bisa menyerang mereka"

"Kami kirim mereka banyak pesan-pesan spam, dan juga banyak komentar-komentar negatif. Mengenai situasi di Gaza"

Baca juga: Hacker Anonymous Global Ancam Benjamin Netanyahu: Setop Genosida atau Web Pemerintah Israel Lumpuh

Foto Ilustrasi Hacker. (Freepik)

"Dan juga tentang tujuan dari serangan ini adalah, Kami punya banyak hal untuk mengakhiri kekejaman Pendudukan Israel di Gaza, Kami juga punya kegiatan donasi,"

"Dan pemerintah kami juga telah banyak membuat tekanan kepada masyarakan internasional untuk bergerak bersama-sama mengakhiri kekejaman ini. Tapi, ini belum cukup" kata Erlangga Greschinov dalam wawancara dengan jaringan televisi Rusia, Russia Today.

"Banyak pejabat Israel, dan juga anggota tentara IDF yang merasa terganggu dengan semacam aktivitas ini. Dan mereka komplain di media sosial, banyak orang Indonesia yang menyerang akun-akun mereka, seperti memposting banyak meme, dan juga memposting banyak komentar-komentar negatif"

"Salah satu tujuan kami adalah untuk terus memberikan tekanan kepada pemerintah kami untuk memastikan kepada masyarakat Internasional untuk bersama menghentikan pendudukan Gaza oleh pemerintah Israel"

Gerakan ini diharapkan berkembang menjadi gerakan global.

Baca juga: Cara Hacker Pro Hamas Lakukan Serangan Siber: Bikin Situs Israel Down, Kirim Peringatan Roket Palsu

"Beberapa hari kemarin, Saya sudah dikontak oleh beberapa netizen Turki, mereka juga ingin bergabung dengan gerakan kami dalam media sosial, dan juga banyak dari Malaysia, dan juga beberapa netizen Inggris, dan saya juga dikontak oleh beberapa netizen Mesir. Mereka semua tertarik untuk bergabung bersama dalam gerakan ini."

"Jadi secara keseluruhan, banyak netizen dari berbagai negara sebenarnya ingin bergabung dalam gerakan ini"

(Sumber: X, Russia Today, RT.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini