TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Aparat Turki kini menahan dua tersangka karena dicuriga sebagai agen mata-mata Israel, Mossad.
Tersangka ketahuan oleh intelijen Turki menyusup ke negara itu tengah menjalankan operasi khusus.
Dua pria Israel itu awalnya mengaku pengusaha yang ingin berbisnis di Turki.
Setelah dilakukan investigasi oleh Kantor Kejaksaan Istanbul dan pengawasan selama bertahun-tahun, ketahuan jika dua pria Israel itu adalah agen mata-mata Mossad.
Satu pria bekerja di Raed Gazzal, sebuah perusahaan yang terkait dengan Badan Intelijen Israel.
Dia bertugas membujuk Omar A yang saat itu bekerja di Turki untuk menerima tawaran pekerjaan dari Gazzal.
Omar A bertahun-tahun diburu intelijen Mossad karena pernah membobol sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.
Dua tersangka itu adalaj Nikola Radonjic dan Fouad Osama Fouad Hijaz datang ke Istanbul untuk menemui Omar A dengan alasan menawarkan pekerjaan di Gazzal.
Mereka mentransfer uang ke rekening Omar sebagai tanda bukti dan uji coba proyek yang telah mereka siapkan.
Baca juga: Cerita Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel, Dipukuli dan Dimasukkan Sel Isolasi
Sosok Omar yang Ditakuti Israel
Menurut surat kabar Turki Daily Sabah, Omar, lahir pada tahun 1991.
Dia lulus dari Departemen Ilmu Komputer Universitas Islam Gaza.
Dia juga menulis program hacking untuk Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Program ini kabarnya mampu meretas ponsel dan menarik perhatian Israel.