TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, yang saat ini di penjara, berkampanye di balik jeruji dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Khan menyampaikan pidato di rapat umum secara virtual menggunakan klip audio yang dibuat dengan AI.
Pidato Imran Khan dibuat berdasarkan pada catatannya di penjara.
Kampanye Imran Khan menggunakan teknologi AI ini menurut Al Jazeera adalah acara pertama yang diadakan di negara Asia Selatan.
Lewat klip tersebut, Khan berpidato dengan berdurasi empat menit pada Minggu (17/12/2023).
Baca juga: Mantan PM Pakistan, Imran Khan Terancam Hukuman Mati karena Ungkap Rahasia Negara
Videonya menampilkan gambar Imran Khan yang dihasilkan AI, serta foto-foto dari demonstrasi Tehreek-e-Insaaf (PTI) Pakistan sebelumnya dan pidato-pidatonya sebelumnya.
Dikutip dari Time, partai Imran Khan tidak diizinkan mengadakan kampanye di Pakistan padahal bulan Februari mendatang pemilu sudah dimulai.
Pemilu Pakistan dijadwalkan akan berlangsung pada 8 Februari 2023.
PTI mengatakan konsep kampanye virtualnya telah menarik lebih dari lima juta penayangan di platform media sosial, termasuk YouTube, Facebook, dan Twitter.
Baca juga: Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Kembali Ditahan selama 2 Minggu
"Partai kami tidak diperbolehkan mengadakan demonstrasi," terdengar suara yagn dihasilkan AI, dengan wajah Imran Khan.
"Orang-orang kami diculik dan keluarga mereka dilecehkan," lanjutnya.
"Sejarah akan mengingat pengorbanan Anda," ucap suara kaku dari klip AI itu.
Pernyataan tersebut mengacu pada tindakan keras pemerintah terhadap PTI selama berbulan-bulan.
Selama waktu-waktu itu, puluhan pemimpin partai ditangkap atau "dipaksa keluar" dari organisasi tersebut.