Tiga Hari Anteng, Dua Rudal Koalisi Milisi Irak Hantam Pangkalan Militer AS di Ain al-Assad

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Amerika Serikat di pangkalan militer Ain al-Assad di Irak barat dilaporkan mendapay serang roket pada Rabu (20/12/2023).

Sumber keamanan Irak berbicara ke outlet berita Shafaq menyebut, serangan roket berlangsung pada pagi hari.

“Di sekitar pangkalan, tempat pasukan Koalisi Internasional ditempatkan, dihantam oleh dua roket pagi ini,” kata sumber itu.

Baca juga: Milisi Regional Bergerak, Kataib Hizbullah: Serang Hingga Tentara Terakhir AS Angkat Kaki dari Irak

“Serangan itu tidak mengakibatkan cedera atau kerugian material di antara pasukan yang ditempatkan di pangkalan itu,” tambahnya.

Kabar serupa dikabarkan Koresponden Al-Mayadeen yang menyebut “pasukan AS menjadi sasaran di pangkalan Ain al-Assad di Kegubernuran Anbar, Irak barat.”

Serangan tersebut merupakan yang pertama dilakukan oleh kelompok milisi perlawanan Irak sejak Minggu, 17 Desember 2023.

Tiga hari sebelum serangan ini, koalisi Perlawanan Islam di Irak mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Minggu kalau mereka menargetkan dua basis pendudukan AS di Suriah.

Baca juga: Rudal Presisi Hizbullah Hantam Dua Peluncur Iron Dome Israel Hingga Rusak Parah

“Sebagai kelanjutan dari pendekatan kami dalam melawan pasukan pendudukan Amerika di Irak dan wilayah tersebut, dan sebagai tanggapan terhadap pembantaian entitas Zionis terhadap rakyat kami di Gaza, Mujahidin Perlawanan Islam di Irak menyerang, dengan drone, dua pangkalan pendudukan Amerika di Irak. ladang minyak Al-Omar dan Conoco jauh di Suriah, dan menimbulkan korban langsung,” bunyi pernyataan itu.

Baca juga: Pangkalan Militer AS di Suriah Dihajar Serangan Udara, Kataib Hizbullah Klaim Gabung Perang Israel

Bersatu Bentuk Koalisi

Setelah Operasi Banjir Al-Aqsa oleh milisi pembebasan Palestina, Hamas dan dimulainya perang Gaza-Israel pada  Oktober, kelompok perlawanan Irak bersatu di bawah satu koalisi.

Mereka memulai serangan hampir setiap hari terhadap pangkalan-pangkalan AS di Irak dan Suriah.

Hal ini dinyatakan sebagai bentuk solidaritas terhadap perlawanan Palestina dan penolakan atas dukungan Washington terhadap serangan Israel di Gaza.

Serangan tersebut juga bertujuan untuk mempercepat penarikan pasukan AS dari Irak.

Pada  8 Desember, serangan roket menghantam sekitar kedutaan AS di Zona Hijau Bagdad.

Juru bicara angkatan bersenjata Irak mengumumkan pada 14 Desember bahwa dinas keamanan Irak terlibat dalam serangan tersebut.

“Badan keamanan kami, setelah upaya teknis dan intelijen yang intens, mampu mengidentifikasi para pelaku… Informasi awal menunjukkan bahwa beberapa dari mereka, sayangnya, memiliki hubungan dengan dinas keamanan,” kata Mayor Jenderal Yahya Rasoul.

Kantor Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani mengatakan hari itu kalau penyelidikan atas serangan kedutaan terus berlangsung.

(oln/shfq/TC/*)