News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bikin Barat Ketar-ketir, Rusia 'Ngebut' Produksi Senjata Hingga 12 Kali Lipat

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angkatan bersenjata Rusia telah menyerang pangkalan udara Ukraina di wilayah Rovno menggunakan rudal dari darat dan laut. Pabrik-pabrik militer Rusia telah meningkatkan produksi dan tingkat pengiriman sebesar 10-12 kali lipat

TRIBUNNEWS.COM -- Negara-negara Barat musuh Rusia kini dibuat ketar-ketir. Pasalnya, negeri beruang merah tersebut mulai mengungguli dalam hal produksi senjata.

Wakil PM Rusia dan Menteri Perdagangan Denis Manturov mengatakan, perang Ukraina menjadi rujukan kesiapan senjata dari Rusia.

Saat ini pasokan senjata Barat ke Ukraina telah berkurang drastis, sementara serangan Rusia dilakukan secara masif.

Baca juga: Tentara Ukraina Tak Bisa Menyerang karena Kehabisan Peluru, Kurang Amunisi, Tembakan Pun Dibatasi

“Saya tidak ingin menyombongkan diri, namun saya dapat mengatakan bahwa kami telah mulai meningkatkan laju produksi dan kami mencapainya lebih awal dibandingkan negara-negara Barat. Berapa lama perlombaan ini akan berlangsung, ini adalah pertanyaan lain,” kata Manturov dikutip dari Ria Novosti, Senin (25/12/2023).

Menurut menteri tersebut, pabrik-pabrik militer Rusia telah meningkatkan produksi dan tingkat pengiriman sebesar 10-12 kali lipat untuk kategori material dan perangkat keras tertentu.

“Percayalah, jumlahnya sangat besar,” dia meyakinkan, meskipun dia menolak menjelaskan secara spesifik, dengan alasan “ada nuansa tertentu.”

Mengomentari rencana produksi senjata negara-negara Barat, menteri tersebut menolak berspekulasi apakah mereka “akan memiliki cukup tenaga” untuk mengimbanginya.

“Untuk saat ini, kami melampaui mereka,” tambahnya.

Menurut Manturov, fasilitas industri pertahanan Rusia telah beroperasi dengan lancar, memenuhi setidaknya 98 persen dari seluruh pesanan negara.

“Ini adalah rekor, tingkat pemenuhan perintah pertahanan negara tertinggi sepanjang sejarah modern Rusia,” katanya, seraya menambahkan bahwa total produksi meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Sergey Pashynsky Gembong Senjata Ukraina, Disebut Bandit Oleh Zelensky Namun Dibutuhkan Saat Perang

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan awal bulan ini bahwa Rusia telah berhasil meningkatkan tiga kali lipat produksi unit lapis baja dan dua kali lipat produksi pesawat, termasuk drone, dibandingkan tahun lalu.

Bulan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu juga mengungkapkan bahwa pasukan Moskow menerima peluru artileri dan rudal lima kali lebih banyak pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2022.

Sementara itu, pada akhir bulan Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin memperkirakan bahwa industri pertahanan negara tersebut memproduksi amunisi tiga kali lebih banyak daripada yang dapat dikirim oleh negara-negara Barat ke Ukraina.

Dia juga mengatakan bahwa AS memproduksi 14.000-15.000 peluru artileri setiap bulannya, dan berencana untuk meningkatkan jumlah tersebut menjadi 42.000 pada tahun 2024.

Namun, menurut Putin, jumlah ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Ukraina karena negara tersebut membakar hingga 5.000 peluru per hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini