News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Sebut Dunia Biarkan Genosida Terjadi di Gaza: Ini Tak Jauh Berbeda dengan Pembantaian

Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina memeriksa puing-puing menyusul pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 21 Desember 2023. Pelapor khusus PBB untuk Palestina menyebut dunia membiarkan genosida terjadi di Gaza.

Setidaknya 70 orang tewas dalam serangan di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu (24/12/2023) malam.

Baca juga: Hamas Tangkap Agen Israel di Gaza, Shin Bet Ketahuan Kirim Mata-mata

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan, jumlah korban tewas di kamp pengungsi Maghazi kemungkinan akan bertambah.

“Apa yang terjadi di kamp Maghazi adalah pembantaian yang dilakukan di lapangan pemukiman yang padat,” katanya, masih dari Al Jazeera.

Sementara itu, jenazah telah menumpuk di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.

Puluhan lainnya dilaporkan terluka, dan beberapa rumah hancur dalam serangan tersebut.

Keluarga-keluarga telah menggali reruntuhan dalam upaya untuk menemukan korban yang selamat.

Bom-bom tersebut jatuh di rumah-rumah dan bangunan, serta menghancurkan lingkungan dan infrastruktur, seperti jalan menuju masuk dan keluar dari kamp pengungsi.

Kayu bakar ditempatkan di pintu masuk tenda tempat anak-anak duduk, di sebuah kamp yang menampung warga Palestina yang mengungsi akibat konflik di Gaza antara Israel dan gerakan Hamas Palestina, di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Desember 2023. (Mahmud HAMS / AFP)

Baca juga: 2 Mantan Sandera: Hamas Siap Mati saat Lindungi Kami dari Bom Israel di Gaza

Ketika kamp pengungsi Bureij juga digempur semalaman, sekitar 100 orang tewas dalam 12 jam terakhir.

Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.

“Kami semua menjadi sasaran,” kata Ahmad Turokmani, yang kehilangan beberapa anggota keluarganya, termasuk putri dan cucunya.

“Lagi pula, tidak ada tempat yang aman di Gaza," sambung dia.

Hamas menyebut serangan udara di kamp Maghazi sebagai pembantaian yang mengerikan dan menyebutnya sebagai kejahatan perang baru.

Sejak resolusi Dewan Keamanan PBB disahkan pada hari Jumat, yang meningkatkan bantuan ke Gaza, skala serangan udara semakin meningkat.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini