News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Cs Bersatu: All For All, 7 Milisi Pembebasan Palestina Bentuk Koalisi Pasukan Lawan Israel

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan dari udara ini menunjukkan orang-orang yang bersuka ria mengibarkan bendera raksasa Palestina saat mereka berkumpul di Manger Square di luar Gereja Kelahiran di kota Betlehem yang menurut Alkitab di Tepi Barat yang diduduki pada Malam Natal (menurut tradisi Barat) pada 24 Desember 2023. (Photo by HAZEM BADER / AFP)

Hamas Cs Bersatu: All For All, Tujuh Milisi Pembebasan Palestina Bentuk Pasukan Lawan Agresi Israel

TRIBUNNEWS.COM - Faksi-faksi perlawanan Palestina dilaporkan bersatu membentuk pusat koalisi Pasukan Palestina.

Pimpinan pusat koalisi Pasukan Palestina itu terbentuk dalam sebuah pertemuan yang diadakan di ibu kota Lebanon, Beirut, Rabu (27/12/2023).

Dalam pernyataannya di akhir pertemuan, persatuan faksi-faksi gerakan pembebasan Palestina tersebut mengumumkan sejarah penting terkait posisi mereka.

Baca juga: Hamas Bersedia Gabung PLO, Mau Akhiri Perang, Dirikan Negara Palestina di Gaza-Tepi Barat-Yerusalem

“(Faksi-faksi pergerakan Palestina) Bersatu dalam menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza yang terkepung dan mencapai kesepakatan pertukaran atas dasar semua untuk semua (all for all),” tulis Anadolu Agency melaporkan.

Dilaporkan, ada tujuh perwakilan faksi gerakan perlawanan Palestina di pertemuan tersebut.

Mereka terdiri dari gerakan Hamas, Jihad Islam, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (Komando Umum), Front Perjuangan Rakyat, Front Pembebasan Palestina, Garda Depan Perang Pembebasan Rakyat (Pasukan Petir) dan gerakan Intifada Fatah.

Seorang pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina saat unjuk rasa mendukung warga Palestina, di luar Gedung Parlemen di pusat kota London pada 15 November 2023, untuk menuntut Anggota Parlemen memilih gencatan senjata di Gaza. Para anggota parlemen berkumpul di House of Commons untuk memberikan suara pada amandemen Pidato Raja yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. (Photo by HENRY NICHOLLS / AFP) (AFP/HENRY NICHOLLS)

Target Koalisi Pasukan Palestina

Para peserta pertemuan menekankan target-target koalisi Pasukan Palestina dalam melawan Tentara Israel dan agresi militernya.

“Posisi perlawanan bersatu mengenai perlunya menghentikan agresi (Israel) terhadap Gaza terlebih dahulu, menarik pasukan pendudukan (Israel) dari Jalur Gaza, mendatangkan bantuan kemanusiaan dan bantuan serta bahan bakar, membawa korban luka untuk mendapatkan perawatan. luar negeri dan melakukan kesepakatan pertukaran atas dasar semua untuk semua,” ujar pernyataan tersebut.

Faksi-faksi gerakan Palestina tersebut juga meminta negara-negara Arab dan Islam serta dunia untuk mengambil: “Lebih banyak langkah untuk mendukung ketabahan dan perlawanan rakyat Palestina.”

"Faksi-faksi Palestina menganggap pemerintah AS “bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang dilakukan terhadap rakyat Palestina” dan meminta masyarakat internasional untuk “menekan Israel agar menghentikan agresinya dan memberikan bantuan,” tambah pernyataan tersebut.

Pengunjuk rasa melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Minggu (17/12/2023). Dalam aksinya mereka mendesak pemberhentian genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, serta mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang telah menggunakan hak veto untuk menolak resolusi gencatan senjata di Gaza pada rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait kondisi perang Israel-Palestina di Gaza. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Peran AS dalam Genosida Israel di Gaza

AS telah memberikan dukungan bersenjata tanpa syarat kepada Israel dalam perangnya melawan warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, yang hingga hari Rabu, menyebabkan 21.110 orang tewas dan 55.243 orang terluka, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Perang tersebut juga mengakibatkan kehancuran infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut otoritas Jalur Gaza dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Washington juga menghalangi segala upaya Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk mencapai “gencatan senjata segera” di Gaza.

(oln/PC/Memo*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini