Hamas Cs Bersatu: All For All, Tujuh Milisi Pembebasan Palestina Bentuk Pasukan Lawan Agresi Israel
TRIBUNNEWS.COM - Faksi-faksi perlawanan Palestina dilaporkan bersatu membentuk pusat koalisi Pasukan Palestina.
Pimpinan pusat koalisi Pasukan Palestina itu terbentuk dalam sebuah pertemuan yang diadakan di ibu kota Lebanon, Beirut, Rabu (27/12/2023).
Dalam pernyataannya di akhir pertemuan, persatuan faksi-faksi gerakan pembebasan Palestina tersebut mengumumkan sejarah penting terkait posisi mereka.
Baca juga: Hamas Bersedia Gabung PLO, Mau Akhiri Perang, Dirikan Negara Palestina di Gaza-Tepi Barat-Yerusalem
“(Faksi-faksi pergerakan Palestina) Bersatu dalam menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza yang terkepung dan mencapai kesepakatan pertukaran atas dasar semua untuk semua (all for all),” tulis Anadolu Agency melaporkan.
Dilaporkan, ada tujuh perwakilan faksi gerakan perlawanan Palestina di pertemuan tersebut.
Mereka terdiri dari gerakan Hamas, Jihad Islam, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (Komando Umum), Front Perjuangan Rakyat, Front Pembebasan Palestina, Garda Depan Perang Pembebasan Rakyat (Pasukan Petir) dan gerakan Intifada Fatah.
Target Koalisi Pasukan Palestina
Para peserta pertemuan menekankan target-target koalisi Pasukan Palestina dalam melawan Tentara Israel dan agresi militernya.
“Posisi perlawanan bersatu mengenai perlunya menghentikan agresi (Israel) terhadap Gaza terlebih dahulu, menarik pasukan pendudukan (Israel) dari Jalur Gaza, mendatangkan bantuan kemanusiaan dan bantuan serta bahan bakar, membawa korban luka untuk mendapatkan perawatan. luar negeri dan melakukan kesepakatan pertukaran atas dasar semua untuk semua,” ujar pernyataan tersebut.
Faksi-faksi gerakan Palestina tersebut juga meminta negara-negara Arab dan Islam serta dunia untuk mengambil: “Lebih banyak langkah untuk mendukung ketabahan dan perlawanan rakyat Palestina.”
"Faksi-faksi Palestina menganggap pemerintah AS “bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang dilakukan terhadap rakyat Palestina” dan meminta masyarakat internasional untuk “menekan Israel agar menghentikan agresinya dan memberikan bantuan,” tambah pernyataan tersebut.
Peran AS dalam Genosida Israel di Gaza
AS telah memberikan dukungan bersenjata tanpa syarat kepada Israel dalam perangnya melawan warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung, yang hingga hari Rabu, menyebabkan 21.110 orang tewas dan 55.243 orang terluka, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Perang tersebut juga mengakibatkan kehancuran infrastruktur besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut otoritas Jalur Gaza dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Washington juga menghalangi segala upaya Dewan Keamanan PBB yang bertujuan untuk mencapai “gencatan senjata segera” di Gaza.
(oln/PC/Memo*)