TRIBUNNEWS.COM - Gempa bermagnitudo sekitar 7.4 mengguncang Prefektur Ishikawa, Jepang, pada tanggal 1 Januari 2024 pada pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB.
Saat ini Kementerian Luar Negeri RI tengah berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami.
Sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa.
KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap mewaspadai gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat.
Selama beberapa jam setelah gempa terjadi, pihak berwenang mengatakan pantai Laut Jepang bisa dilanda tsunami setinggi lima meter.
Ancaman tsunami besar kini telah berlalu, dan peringatan tsunami dahsyat yang dikeluarkan untuk sebagian besar wilayah pesisir barat laut kini telah diturunkan peringkatnya.
Baca juga: Diguncang Gempa M 7,6, Pemerintah Jepang Pastikan Pembangkit Tenaga Nuklir Tak Terganggu
Namun, kerusakannya masih parah. Rumah-rumah tua roboh, jalan-jalan rusak, jembatan dan rel kereta api rusak.
Beberapa orang dilaporkan terjebak di bawah bangunan yang runtuh dan rumah sakit melaporkan banyak yang terluka.
Saat ini di Jepang sudah malam dan baru besok pagi bisa mendapatkan gambaran lengkap seberapa parah kerusakan yang terjadi.
Selain itu, kebakaran dilaporkan terjadi di Kota Wajima.
"Ada kebakaran besar. Kami tidak dapat segera mengetahui berapa banyak rumah yang terkena dampaknya," kata seorang petugas pemadam kebakaran dari Departemen Pemadam Kebakaran Wajima kepada kantor berita AFP.
Empat mobil pemadam kebakaran berada di lokasi kejadian tetapi alat berat lainnya kesulitan mencapai api karena jalan rusak dan puing-puing berjatuhan, dikutip dari Al Jazeera.
Departemen tersebut dibanjiri panggilan telepon dengan “banyak” laporan tentang orang-orang yang terluka dan terjebak di dalam bangunan yang runtuh, tambah petugas pemadam kebakaran.
Departemen Pemadam Kebakaran Kota Wajima di Ishikawa mengatakan mereka telah menerima sedikitnya 30 laporan tentang bangunan yang runtuh, lapor lembaga penyiaran publik Jepang NHK.