TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Japan Airlines yang terbakar usai diduga menabrak pesawat penjaga pantai di Bandara Haneda, Tokyo pada Selasa (2/1/2024) mengakibatkan lima orang tewas.
Dikutip dari The Guardian, seluruh korban tewas itu merupakan awak pesawat penjaga pantai yang bakal terbang untuk melakukan pertolongan gempa Jepang di Prefektur Ishikawa.
Sementara, dari awak pesawat penjaga pantai, hanya ada satu orang yang selamat.
Sebelumnya, pasca pesawat Japan Airlines terbakar, 367 penumpang telah dievakuasi dari landasan pacu Bandara Haneda.
Baca juga: Video Kepanikan Penumpang Japan Airlines JL516 di Dalam Pesawat yang Terbakar Sebelum Diselamatkan
Seperti diketahui, peristiwa ini sempat terekam kamera dari media Jepang, NHK di mana terlihat pesawat meluncur dengan kobaran api setelah diduga menabrak pesawat lainnya.
Api pun berkobar dan diduga berasal dari jendela dan bagian bawah pesawat.
Adapun pesawat Japan Airlines itu dilaporkan mendarat dari Bandara Sapporo, Hokkaido.
KBRI Tokyo Lakukan Pengecekan jika Ada WNI Jadi Penumpang
Sementara, KBRI Tokyo disebut langsung berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haneda untuk melakukan pengecekan apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi penumpang dalam pesawat Japan Airlines tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha.
Judha menyebut saat ini KBRI Tokyo tengah berkoordinasi dengan pihak Bandara Haneda.
"KBRI Tokyo sedang berkoordinasi dengan otoritas bandara mengenai kemungkinan adanya penumpang WNI pada pesawat JAL (Japan Airlines) tersebut," ujar Judha dalam keterangan tertulis.
Tak hanya itu, Judha juga menyebut KBRI Tokyo turut mengantisipasi kemungkinan adanya WNI yang terjebak buntut adanya pembatalan sejumlah penerbangan pasca insiden ini.
Baca juga: 379 Penumpang dan Awak Maskapai Japan Airlines Telah Dievakuasi dari Pesawat yang Terbakar
Dikutip dari Reuters dan The Japan Times, penerbangan dari dan menuju Bandara Haneda terpaksa ditunda usai seluruh landasan pacu ditutup sejak pukul 18.00 waktu setempat.
Sejumlah penerbangan pun terpaksa dialihkan ke beberapa bandara lainnya seperti Bandara Narita di Prefektur Chiba, Bandara Kansai di Prefektur Osaka, dan Bandara Chubu Centrair di Prefektur Nagoya.
Namun, pihak bandara tidka menjelaskan berapa jumlah penerbangan yang terdampak akibat insiden ini.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)