News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bos Hamas Saleh al-Arouri Tewas di Lebanon, Hizbullah Ngamuk Beri Ancaman Balas Dendam ke Israel

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saleh al-Arouri pimpinan Brigade Al Qassam yang ditewaskan oleh Israel

TRIBUNNEWS.COM - Serangan drone Israel di Ibu Kota Lebanon, Beirut telah menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, Selasa (2/1/2024).

Saleh al-Arouri merupakan pemimpin politik senior Hamas pertama yang dibunuh sejak Israel melancarkan serangan udara dan darat di Gaza.

Sekutu Hamas di Lebanon, Hizbullah pun bereaksi atas kematian Saleh al-Arouri.

Hizbullah memberikan ancaman kepada Israel bahwa mereka akan membalas dendam atas kematian Saleh al-Arouri.

Dikutip dari The Guardian, Hizbullah menyebut pembunuhan terhadap Saleh al-Arouri dan dua tokoh senior Hamas lainnya merupakan serangan serius terhadap Lebanon.

"(Ini) merupakan perkembangan berbahaya dalam perang antara musuh dan poros perlawanan (yang) tidak akan berjalan tanpa tanggapan atau hukuman. Perlawanan sudah ada di pelatuknya," tulis Hizbullah dalam sebuah postingan di Telegram.

Baca juga: Siapa Saleh al-Arouri, Tokoh Utama Hamas, Komandan Al-Qassam yang Dibunuh Drone Israel di Beirut?

Hizbullah mengatakan mereka telah bertindak cepat memenuhi janji sebelumnya untuk "menghukum" Israel atas kematian Saleh al-Arouri.

Kelompok militan tersebut mengklaim telah "menargetkan sekelompok tentara Israel di sekitar Marj dengan rudal".

Mereka tidak memberikan rincian lain mengenai dugaan serangan tersebut, dan Israel belum mengkonfirmasi adanya serangan terhadap pasukannya.

Sudah Siap Mati

Wakil pemimpin baru Hamas, Salah al-Arouri, digambarkan saat penandatanganan perjanjian rekonsiliasi antara Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Fatah di Kairo pada 12 Oktober 2017, ketika kedua gerakan Palestina yang bersaing itu mengakhiri perpecahan mereka yang telah berlangsung selama satu dekade setelah negosiasi diawasi oleh Mesir. (KHALED DESOUKI / AFP)

Israel menuduh Arouri, salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz-el-Deen al-Qassam, memerintahkan dan mengawasi serangan Hamas di Tepi Barat yang diduduki Israel selama bertahun-tahun.

"Saya menunggu kemartiran (kematian) dan saya pikir saya telah hidup terlalu lama," kata Arouri pada Agustus 2023 silam, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Turki Tangkap Puluhan Mata-mata Israel, Belasan Agen Mossad Lainnya Diburu

Pernyataan Arouri ini menyinggung ancaman Israel untuk melenyapkan para pemimpin Hamas baik di Gaza maupun di luar negeri.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengatakan, pembunuhan Arouri ini telah memicu gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan Zionis Israel.

Perlawanan ini, kata Kanaani, tidak hanya di Palestina, melainkan juga di seluruh dunia.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada bulan Agustus, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pembunuhan apa pun di tanah Lebanon, dan bersumpah akan memberikan "reaksi keras".

Ratusan warga Palestina turun ke jalan Ramallah dan kota-kota lain di Tepi Barat untuk mengutuk pembunuhan Arouri, sambil meneriakkan, "Balas dendam, balas dendam, Qassam!"

Baca juga: 1.600 Tentara Israel Alami Stres usai Bertempur di Gaza, Kesehatan Mental Dilaporkan Menurun

Profil Saleh al-Arouri

Sheikh Saleh al-Arouri, tokoh senior Hamas, Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al-Arouri, dalam serangan drone yang menyasar ibu kota Lebanon, Beirut. (dok. bbc)

Saleh al-Arouri adalah nama terkemuka dalam daftar sasaran Israel dan anggota kelompok tertinggi yang terbunuh sejauh ini.

Selain menjadi wakil Ismail Haniyeh sejak 2017, Arouri adalah komandan pendiri sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam.

Dia juga masuk dalam daftar sanksi Departemen Keuangan AS karena diduga menjadi penyandang dana bagi kelompok tersebut dan memfasilitasi transfer senjata sejak tahun 1987 ketika Hamas dibentuk selama pemberontakan Palestina pertama melawan Israel.

Mengutip Arab News, program Penghargaan untuk Keadilan Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah $5 juta bagi informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Baca juga: Pimpinan Hamas Saleh al-Arouri Tewas saat Israel Serang Beirut Pakai Drone Tanpa Awak

Kematian Arouri terjadi sehari sebelum Iran memperingati hari kehilangan jenderal tertingginya, Qasem Soleimani, yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Arouri telah menjadi anggota Politbiro Hamas sejak tahun 2010, namun menjadi terkenal pada bulan Agustus 2014 ketika ia mengatakan pada sebuah konferensi di Turkiye bahwa kelompok militan tersebut bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel dari pemukiman Tepi Barat.

Israel dan AS juga yakin dia terlibat dalam pendanaan dan pelatihan pejuang Hamas yang melakukan serangan 7 Oktober terhadap Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan 240 orang disandera.

Israel menanggapinya dengan melancarkan kampanye militer terhadap Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 22.000 warga Palestina.

Pada bulan Oktober, rumah keluarga Arouri di Kota Aroura, Tepi Barat, dekat Ramallah, dihancurkan oleh tentara Israel.

Perintah pembongkaran tersebut ditandatangani oleh Yehuda Fox, kepala Komando Pusat Angkatan Pertahanan Israel.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini