News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kapal Induk Tercanggih di Dunia Milik AS Tinggalkan Timur Tengah, Hubungan AS-Israel Retak?

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald R. Ford, berlayar di Laut Mediterania timur, 11 Oktober 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Kapal induk tercanggih di dunia milik Amerika Serikat, USS Gerald R Ford, meninggalkan Timur Tengah meski perang Israel-Hamas masih berkecamuk.

USS Gerald R. Ford dilaporkan akan kembali ke pangkalannya di Norfolk, Virginia, AS.

Awalnya USS Gerald R. Ford dikerahkan ke Timur Tengah setelah perang Israel-Hamas meletus tanggal 7 Oktober lalu.

Kapal induk berbobot sekitar 100.000 ton itu sudah mangkal di Timur Tengah selama 2 bulan sebelum dipanggil untuk kembali.

Lalu, mengapa Angkatan Laut (AL) memutuskan memulangkan kapal itu?

Ayman Yousef, seorang profesor bidang politik dan hubungan internasional, menduga ada beberapa sebab di balik penarikan kapal tersebut.

"Saya pikir penarikan kapal induk USS Ford oleh pemerintah AS itu untuk memenuhi tujuan lain," kata Yousef yang mengajar di Universitas Arab-Amerika di Israel, dikutip dari Sputnik News.

"Pertama, penarikan itu adalah bagian dari keamanan nasional AS untuk memulangkannya."

Baca juga: Amerika Serikat Tolak Seruan Pejabat Israel untuk Usir Warga Palestina dari Gaza

Yousef mengatakan ada beberapa ancaman nasional yang dihadapi AS sehingga negara itu tak bisa memperpanjang pengerahan kapal tersebut di Laut Mediterania bagian timur.

"Faktor kedua, saya pikir itu adalah pesan untuk Israel agar melakukan deskalasi di medan tempur dalam agresinya ke Gaza. Seperti yang Anda tahu, [Perdana Menteri Israel] Benjamin Netanyahu tidak merespons positif dengan iniasiatif lain, dan panggilan untuk menghentikan agresi dan perangnya di Gaza," ucapnya.

Menurut Yousef, penarikan kapal itu adalah pesan kepada Netanyahu dan Israel bahwa AS sudah tidak bisa lebih memberikan waktu lebih banyak lagi.

Sebelumnya, pada bulan Desember lalu Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel mulai kehilangan dukungan interasional atas perang brutal yang dilakukannya di Gaza.

Baca juga: Hamas Kutuk Serangan Israel yang Tewaskan Saleh al-Arouri, Tokoh Penting di Brigade Al-Qassam

Di sisi lain, pemerintahan Netanyahu menolak rencana AS tentang Gaza setelah perang berakhir.

Biden menyindir pemerintahan Netanyahu sebagai “pemerintahan paling kolot dalam sejarah Israel”.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini