TRIBUNNEWS.COM - Polisi di Tokyo, Jepang sedang melakukan penyelidikan apakah kelalaian menjadi penyebab kecelakaan penerbangan Japan Airlines dan pesawat Penjaga Pantai Jepang pada Selasa (2/1/2024).
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) bekerja sama dengan lembaga-lembaga di Perancis dan Inggris, yang terlibat dalam pembuatan jet Airbus telah meluncurkan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
Sumber kepolisian Tokyo mengatakan saat ini mereka sedang menyelidiki kemungkinan kelalaian profesional yang menyebabkan kematian tersebut.
Menurut juru bicara polisi, unit investigasi khusus telah dibentuk di bandara.
Mereka bekerja sama untuk menyelidiki landasan pacu serta mewawancarai orang-orang yang terlibat.
Sementara analisis penerbangan mengatakan adanya kemungkinan Human Error (kesalahan manusia) telah mengakibatkan tabrakan di landasan pacu.
Baca juga: Masalah Keamanan Landasan Pacu Jadi Perhatian Penyelidikan Terkait Kecelakaan Pesawat Japan Airlines
Dalam penyelidikan, JTSB menemukan perekam penerbangan dan suara dari pesawat Penjaga Pantai.
Audio insiden menunjukkan bahwa beberapa menit sebelum jam 6 sore waktu setempat, terdengar suara tak dikenal.
"Kami mengalami kebakaran di landasan pacu 34R," suara tersebut, dikutip dari independent.co.uk.
Dalam rekaman video, pesawat jet itu tampak seperti bola api yang berkobar ketika tergelincir di landasan pacu.
Pihak Japan Airlines mengatkan pesawat penumpang tersebut telah mendapat izin 90 menit untuk mendarat dari pengawas lalu lintas udara bandara Haneda sebelum mendekat.
Selama lebih dari 6 jam, pesawat terus terbakar.
Kronologi Kecelakaan
Pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat De Havilland Dash-8 milik Penjaga Pantai Jepang saat hendak lepas landas pada Selasa (2/1/2024).
Seluruh penumpang pesawat Japan Airlines yang berjumlah 379 orang selamat saat pesawat itu dilalap api besar saat mendarat di Bandara Haneda Tokyo.
Namun akibat kecelakaan tersebut, 5 awak pesawat Penjaga Pantai tewas.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pesawat Penjaga Pantai sedang berada di perjalanan untuk mengirim bantuan kepada korban gempa di Jepang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)