TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran putri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam uji coba rudal dan paradel militer menjadi sorotan Badan Intiljen Nasional Korea Selatan.
Menurut Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), putri Kim Jong Un yaitu Kim Ju Ae diperkirakan akan menjadi pewaris pemimpin Korea Utara tersebut.
Penampilan Kim Ju Ae telah menjadi sorotan sejak pertama kali tampil di depan umum pada akhir tahun 2022.
"Berdasarkan analisis komprehensif terhadap aktivitas publik dan tingkat rasa hormat terhadap Kim Ju Ae sejak kemunculan pertamanya di depan publik, saat ini, ia tampaknya menjadi penerus yang paling mungkin, kata NIS, dikutip dari BBC.
Meskipun begitu, NIS masih mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi dalam rencana suksesi Pyongyang.
Pasalnya, penilaian ini dianggap masih terlalu awal.
Baca juga: Apakah Kim Jong Un Sedang Menyiapkan Putrinya Menjadi Penerus Dinasti?
“Tetapi kami tetap membuka mata terhadap segala kemungkinan karena Kim Jong Un masih muda, tidak memiliki masalah kesehatan yang besar, dan banyak variabelnya," katanya.
Selain NIS, Kim Yung Ho juga memiliki penilaian yang sama terkait kemungkinan Kim Ju Ae menjadi pewaris Kim Jong Un.
“Penekanan yang terus-menerus terhadap putri Kim Jong Un dapat dilihat sebagai bukti bahwa Korea Utara sedang terburu-buru menunjukkan niat suksesi di tengah situasi internal yang sulit,” katanya.
Sementara menurut para analis, cara Kim Jong Un memperkenalkan Kim Ju Ae ke publik lebih awal adalah untuk memastikan bahwa putrinya akan membangun dirinya sendiri sebelum dia mengambil alih kekuasaan.
Selain itu, langkah ini dapat menjadi cara bagi Kim Jong Un dalam mengatasi prasangka di Korea Utara yang sangat patriarkal.
Tentang Kim Ju Ae
Kim Ju Ae merupakan anak kedua Kim Jong Un.
Salah satu pengamat Korea Utara mengatakan Kim Ju Ae dijuluki sebagai putri yang 'dihormati' nukan sebagai putri 'yang disayangi'.