TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menemukan bekas pabrik pembuatan roket milik Hamas yang dibangun di sepanjang terowongan di Jalan Salah a-Din di Bureij, Jalur Gaza, Senin (8/1/2024).
Dikutip dari Times of Israel, IDF menyebut pabrik tersebut digunakan Hamas untuk pembuatan roket jarak jauh guna melancarkan serangan ke kota-kota Israel.
Adapun klaim penemuan ini setelah Pasukan Brigade Lapis Baja 188 dan Brigade Infantri Golani melakukan operasi di kamp Bureij selama beberapa minggu.
IDF mendeskripsikan pabrik roket yang diklaim olehnya milik Hamas sebagai "benteng pertahanan produksi senjata".
Beberapa media pun diajak oleh IDF untuk melihat pabrik roket tersebut yang dimulai dari laboratorium produksi mesin roket, gudang pembuatan tabung proyektil, hingga fasilitas penyimpanan.
Berdasarkan laporan dari media-media yang diajak IDF, lokasi pabrik roket itu berada di rute kemanusiaan yang digunakan warga Palestina untuk mengungsi dari Gaza utara ke selatan, tepatnya di sekitar Salah a-Din.
Sebanyak selusin pintu masuk terowongan ditemukan di daerah tersebut serta adapula tempat yang disebut Brigade Lapis Baja 188 sebagai markas Batalyon al-Bureij Hamas.
Mereka mengklaim markas tersebut sudah direbut oleh pasukan Brigade Lapis Baja 188.
Para tentara pun menemukan adanya ruangan seperti ruangan tunggu dengan sofa dan kamar mandi.
Baca juga: NIS: Korea Utara Pasok Senjata untuk Hamas, Kirim Roket Berdaya Ledak Tinggi untuk Lawan Israel
Sementara di dalam terowongan tersebut, pimpinan pasukan Brigade Lapis Baja 188, Kolonel Vollozinsky, mengatakan anak buahnya menemukan laboratorium kimia besar yang digunakan untuk membuat bahan peledak dan mesin pembuatan roket.
Vollozinsky juga menunjukan adanya tas yang berisi bahan kimia untuk pembuatan bahan bakar peluncuran roket Hamas.
Tak hanya satu, dia mengklaim menemukan ratusan tas serupa di laboratorium bawah tanah tersebut.
"Hamas membuat banyak bahan peledak untuk roket-roket yang akan diluncurkan ke Israel," klaim Vollozinsky.
Ketika ditanya wartawan apakah IDF menemukan pabrik bawah tanah yang diklaim sebagai tempat pembuatan roket Hamas itu lewat laporan intelijen, Vollozinsky tidak menjelaskan secara gamblang.