Pemboman yang Dilakukan oleh Israel di Gaza Telah Menewaskan Lebih dari 140 Pekerja PBB, Kata UNRWA
TRIBUNNEWS.COM- Pemboman yang telah dilakukan oleh militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 140 pekerja PBB, UNRWA melaporkan.
Serangan melalui pengeboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menewaskan sebagian besar pegawai PBB dalam konflik apa pun sejak pembentukan PBB pada tahun 1945.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan awal bulan ini bahwa hingga 1 Januari, 142 anggota stafnya telah terbunuh oleh kampanye pemboman Israel di Jalur Gaza, yang kini dianggap oleh banyak orang sebagai genosida.
Menurut UNRWA, angka-angka ini menunjukkan jumlah korban terbesar di kalangan pegawai PBB dalam konflik apa pun sejak badan tersebut didirikan pada tahun 1945.
UNRWA menambahkan bahwa pemboman Israel telah berdampak pada 130 fasilitasnya rusak dan hancur, termasuk sekolah, di seluruh Jalur Gaza.
Baca juga: Israel Umumkan Empat Tentara IDF Tewas dan 4 Tentara Lainnya Terluka Parah dalam Pertempuran di Gaza
Baca juga: Cemas Israel Lenyap, AS Bujuk Iran Pakai Utusan Agar Jangan Kobarkan Perang Besar di Kawasan
Baca juga: Komandan Pasukan Elit Radwan Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon
Badan tersebut menekankan bahwa kondisi saat ini di Gaza lebih kritis daripada yang dialami selama Nakba pada tahun 1948, dan menyatakan bahwa Israel telah menjadikan Gaza tidak dapat dihuni.
Badan PBB tersebut menekankan krisis kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, karena kelaparan mempengaruhi ratusan ribu warga Palestina, dan situasi tersebut memerlukan tindakan segera untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan.
Selain itu, badan tersebut mencatat bahwa selama tiga bulan terakhir, sekitar 90 persen penduduk Gaza telah mengungsi.
Saat ini, 1,4 juta orang mencari perlindungan di fasilitas UNRWA, sementara ratusan ribu lainnya tinggal di wilayah sekitarnya.
Lebih dari 23.000 warga sipil Palestina tewas akibat pemboman Israel di Gaza, dan lebih dari 58.000 orang terluka.
Baca juga: Tentara Israel Akui Dalam Satu Hari, 103 Tentara IDF Terluka Termasuk 19 Anggota IDF Terluka di Gaza
Baca juga: Api Gaza Menjalar ke Tepi Barat: Brigade Tulkarem Himpun Pasukan, Brigade Jenin Duluan Serang Israel
Meskipun PBB mengkritik pendekatan Tel Aviv yang tidak proporsional terhadap Gaza setelah serangan balasan Hamas pada tanggal 7 Oktober, sekelompok pengacara Israel berusaha melakukan lobi terhadap pendanaan untuk UNRWA, karena mereka percaya bahwa dana yang disalurkan melalui badan kemanusiaan tersebut akan ditransfer ke Faksi perlawanan Palestina, menurut laporan Israel Hayom.
Danny Danon, yang sebelumnya menjabat sebagai Duta Besar Israel untuk PBB, pada tahun 2019 melakukan upaya untuk memotong dana untuk organisasi bantuan Palestina. Inisiatif ini didasarkan pada laporan UNRWA tentang praktik etika organisasi.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah sebelumnya menuduh PBB sebagai organisasi bermuka dua yang mengutuk baik pembunuhnya maupun korbannya.
(Sumber: The Cradle)