TRIBUNNEWS.COM - Mayor Jenderal Militer dan Strategis Mesir, Samir Farag, mengatakan poros Philadephia tidak hanya berada di wilayah Mesir.
Poros Philadelphia termasuk perbatasan di sisi Palestina sepanjang 14 kilometer.
Menurut Perjanjian Camp David (1978), Mesir dan Israel memberlakukan pembatasan jumlah dan kualitatif terhadap penempatan pasukan di kedua sisi, hingga Israel mundur dari Jalur Gaza pada tahun 2005.
Samir Farag menegaskan, jika Israel masuk ke poros Philadelphia maka itu adalah pelanggaran terhadap Perjanjian Camp David.
"Siapa pun yang melakukan celaan di dalam perbatasan Mesir akan dipotong kakinya dan pasukan kami siap untuk itu," kata Samir Farag, Selasa (9/1/2024).
"Jika Israel melanggar Camp David, saya katakan itu akan menjadi berkah dan kedok bagi kami. Kami akan melakukan apa yang kami inginkan di Sinai," lanjutnya.
Pernyataan Samir Farag muncul beberapa hari setelah pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, yang menekankan perlunya Israel mengendalikan poros Philadelphia.
“Israel harus memiliki kendali penuh atas poros tersebut untuk memastikan perlucutan senjata di wilayah tersebut," kata Netanyahu, Sabtu (30/12/2023).
“Poros Philadelphia, atau lebih tepatnya titik pemberhentian selatan (di Gaza), harus berada di bawah kendali kita. Itu harus ditutup. Jelas bahwa pengaturan lain apa pun tidak akan menjamin pelucutan senjata yang kita upayakan," lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera.
Mesir Tolak Rencana Israel di Poros Philadephia
Tiga sumber keamanan Mesir mengatakan Mesir menolak rencana Israel untuk memperkuat pengawasan Israel di poros Philadelphia, perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza.
Poros Philadephia adalah zona penyangga sempit sepanjang 13 kilometer antara Mesir dan Jalur Gaza.
Sebelumnya, sumber-sumber Mesir mengatakan Israel menghubungi Mesir untuk mengamankan poros Philadephia di perbatasan dengan Jalur Gaza untuk mencegah serangan Palestina terhadap Israel di masa depan.
Seorang pejabat Israel yang dirahasiakan mengatakan Israel berencana mengajak Mesir untuk memantau poros Philadephia.
Pejabat tersebut mengatakan tidak mengetahui apakah Mesir menolak rencana itu.
Sementara itu, surat kabar Mesir, Cairo News Channel, mengutip pejabat Mesir mengatakan berita terkait rencana itu tidaklah benar.
Setelah Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Israel mengebom Jalur Gaza.
Israel memperkirakan masih ada sekitar 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 23.084 hingga Selasa (9/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Selain itu, tercatat 340 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (9/1/2023).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel