TRIBUNNEWS.COM - Kota terbesar di Ekuador, Guayaquil mulai kembali menjalani hidup normal secara bertahap setelah kekerasan meningkat pada minggu ini.
Beberapa pertokoan di Guayaquil sudah mulai buka kembali menghidupkan suasana yang sunyi setelah kekerasan meningkat.
Salah satu warga, Tapi Dina Moreno yang merupakan penjual aksesori ponsel di pasar terbesar di Guayaquil mulai membuka tokonya kembali.
Ia memberanikan diri membuka bisnisnya dan kembali bekerja di tengah situasi yang belum aman ini di Ekuador.
Saat ditanya tentang kekerasan, teror dan ancaman geng kriminal di Ekuador, Dina Moreno sangat takut dengan suasana itu.
“Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” kenangnya sambil bergidik, dikutip dari BBC.
Ia menjelaskan, suasana mencekam saat itu dan mengatakan semua pemilik toko memutuskan pulang ke rumah masing-masing.
“Ketika kami melihat apa yang terjadi di stasiun TV dan kami mendengar suara tembakan, semua orang menjadi gila dan mulai menutup toko mereka dan berusaha pulang," katanya.
Dina mengaku telah menutup tokonya selama 2 hari.
Ia juga mengajak sang anak untuk menemaninya bekerja lantaran sekolah masih ditutup.
Selain Dina, beberapa pedagang kaki lima hingga pengantar barang membawa kembali kebisingan dan hiruk pikuk pasar tersebut.
Baca juga: Sosok Presiden Ekuador yang Perang Lawan Gengster Narkoba, Usianya 36 Tahun, Pengusaha Pisang
Meskipun sudah mulai membuka gerai, mereka juga masih waspada terhadap kekerasan geng narkoba.
Salah satu pedagang, Jorge, mengatakan para pemilik kios saling mengawasi satu sama lain di bawah tenda putih pasar yang besar.
Mereka juga mengawasi tanda-tanda akan terjadinya lebih banyak masalah atau kembalinya orang-orang bersenjata ke jalan.