News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Koalisi Barat Mulai Pecah saat Italia, Spanyol dan Perancis Ogah Gabung Serang Houthi di Yaman

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekutu Israel, AS dan Inggris, menyerang kota-kota di Yaman untuk menargetkan Houthi, Jumat (12/1/2024) dini hari. Serangan itu adalah tanggapan atas sikap Houthi di Laut Merah. Diketahui, Houthi menyerang kapal-kapal yang terafiliasi atau menuju pelabuhan Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.

TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Sejumlah negara di Eropa menyatakan untuk tidak terlibat dalam serangan militer yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) yang menargetkan kelompok bersenjata Houthi di Yaman.

Italia, Spanyol dan Perancis merupakan negara yang memilih untuk mengedepankan langkah-langkah persuasif di saat krisis yang terjadi di Laut Merah terus meningkat hingga saat ini.

Perbedaan ini menyoroti perpecahan di Barat mengenai cara menangani kelompok Houthi yang didukung Iran, yang telah menargetkan kapal-kapal sipil di Laut Merah selama berminggu-minggu dalam apa yang mereka katakan sebagai protes terhadap kampanye militer Israel di Jalur Gaza.

Baca juga: Ikuti Langkah Italia, Singapura Tak Ambil Bagian Serangan Militer Pimpinan AS ke Houthi di Yaman

Italia sendiri telah diminta untuk ambil bagian, namun menolak karena dua alasan yakni pertama karena keterlibatan Italia memerlukan persetujuan parlemen, yang akan memakan waktu, dan kedua karena Roma lebih memilih untuk menerapkan kebijakan yang "menenangkan" dalam konflik di Laut Merah.

Seorang pejabat Perancis mengatakan pihaknya khawatir bahwa dengan bergabungnya mereka dalam serangan yang dipimpin AS, mereka akan kehilangan pengaruh dalam perundingan untuk meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles mengatakan pihaknya tidak ikut aksi militer di Laut Merah karena ingin mendorong perdamaian di kawasan.

“Setiap negara harus memberikan penjelasan atas tindakannya. Spanyol akan selalu berkomitmen terhadap perdamaian dan dialog,” katanya kepada wartawan di Madrid.

AS dan Inggris Serang Houthi di Yaman

Sebagaimana diketahui, AS dan Inggris telah meluncurkan serangan yang menargetkan sejumlah kawasan dan pangkalan militer Houthi di Yaman.

Kedua negara itu mengklaim bahwa serangan itu dilakukan sebagai respon terhadap serangan yang telah berulang kali dilakukan Houthi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Belanda, Australia, Kanada dan Bahrain kemudian ikut memberikan dukungan logistik dan intelijen untuk operasi tersebut, menurut para pejabat AS.

Selain itu, Jerman, Denmark, Selandia Baru, dan Korea Selatan menandatangani pernyataan bersama untuk membela serangan yang dilakukan AS dan Inggris.

Keempat negara itu juga memperingatkan tindakan lebih lanjut untuk melindungi arus bebas perdagangan Laut Merah jika Houthi tidak mundur.

Perbedaan Pendapat Antar Negara Barat

Perbedaan pendapat di negara-negara Barat mengenai cara mengatasi ancaman Houthi muncul bulan lalu ketika Amerika Serikat dan sejumlah sekutunya meluncurkan Operasi Penjaga Kemakmuran untuk melindungi kapal-kapal sipil di jalur pelayaran Laut Merah yang sibuk.

Italia, Spanyol dan Perancis tidak ikut serta dalam misi tersebut, karena tidak mau menempatkan kapal angkatan laut mereka di bawah komando AS.

Ketiganya telah berpartisipasi dalam operasi anti-pembajakan Uni Eropa di lepas pantai Tanduk Afrika, dan menteri pertahanan Spanyol pada Jumat (12/1/2024) mengatakan Uni Eropa mungkin akan segera memutuskan inisiatif baru.

“Uni Eropa dapat memutuskan dalam waktu dekat bahwa harus ada misi (angkatan laut). Kami belum mengetahui cakupannya jika misi tersebut disetujui, namun sementara itu posisi Spanyol di luar rasa tanggung jawab dan Komitmen terhadap perdamaian bukan berarti melakukan intervensi di Laut Merah,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini