News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Saat Israel Disidang ICJ, Netanyahu: Tak Ada yang Bisa Halangi Tujuan Kami di Gaza

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023. -- Netanyahu tidak akan menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah tidak membiarkan kasus genosida yang diajukan terhadap negaranya di Mahkamah Internasional (ICJ) menghalanginya untuk melanjutkan perang negaranya melawan Hamas di Gaza.

“Tidak ada yang akan menghentikan kami, tidak Den Haag, tidak Poros Kejahatan, dan tidak ada orang lain. Itu mungkin dan perlu untuk dilanjutkan sampai kemenangan dan kami akan melakukannya,” kata Netanyahu, Sabtu (13/1/2024).

Istilah “Poros Kejahatan” pertama kali digunakan dalam pidato Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, George W Bush, untuk merujuk pada Irak, Iran, dan Korea Utara, yang pada saat itu diyakini sebagai musuh utama AS yang memiliki “senjata pemusnah massal” yang di kemudian hari terbukti sebagai tuduhan palsu.

Di bagian lain pidatonya, pemimpin Israel itu menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada Iran, Houthi di Yaman, Hizbullah, dan Hamas sendiri, sebuah koalisi longgar yang di tempat lain digambarkan sebagai “Poros Perlawanan” karena perlawanannya terhadap kekuatan AS dan Israel di wilayah tersebut.

Netanyahu mengatakan ICJ tidak akan menghalangi Israel sampai kemenangan penuh tercapai di Jalur Gaza yaitu melenyapkan Hamas dan membebaskan sandera yang ditahan di sana.

"Serangan Israel di Gaza telah melenyapkan sebagian besar brigade Hamas," klaim Netanyahu.

Pemimpin Israel itu mengatakan warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza utara dilarang pulang ke rumah mereka dalam waktu dekat

"Ada hukum internasional yang hanya menyatakan jika Anda mendeportasi suatu populasi, jangan izinkan mereka kembali selama ada bahaya. Bahayanya memang ada. Ada pertempuran di sana (Jalur Gaza utara)," katanya.

Kemudian, ia mengatakan Israel akan meningkatkan anggaran militer untuk kebutuhan di tahun-tahun mendatang.

"Salah satu tujuannya adalah untuk membangun manufaktur sektor militer yang independen," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Israel saat ini sedang menghadapi sidang mengenai dugaan genosida di Jalur Gaza.

Baca juga: Jurnalis Israel: Tak Ada Gunanya Menyangkal, Afrika Selatan Sajikan Fakta Secara Rinci di ICJ

Sidang ini dimulai pada Kamis (11/1/2024) di ICJ di Den Haag, Belanda.

Afrika Selatan, yang mengajukan kasus ini, menyatakan Israel telah terlibat dalam tindakan yang bertujuan untuk menghancurkan sebagian besar warga Palestina, ras dan warga Palestina.

Hamas Palestina vs Israel

Ketegangan Israel dan Hamas di Jalur Gaza kini masih berlanjut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini