News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Memanas

Unit Kontraterorisme KRG: Korps Garda Revolusi Iran Serang Kawasan Permukiman Sipil di Erbil

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan drone Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) yang menghajar Konsulat Amerika Serikat di Kota Erbil di wilayah Kurdistan, Irak, Senin malam, 15 Januari 2024. - Unit Kontraterorisme Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG) mengatakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyerang beberapa kawasan permukiman sipil di Erbil dengan rudal dan kendaraan udara tak berawak (UAV).

TRIBUNNEWS.COM - Unit Kontraterorisme Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG) mengatakan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyerang beberapa kawasan permukiman sipil di Erbil menggunakan rudal dan kendaraan udara tak berawak (UAV).

Media lokal melaporkan ledakan terdengar di banyak wilayah, Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Erbil dan pangkalan koalisi anti-DAESH juga terkena serangan.

Dikutip dari Anadolu, KRG pada Selasa (16/1/2024), mengatakan IRGC melancarkan serangan "dengan alasan tidak jelas" ke Erbil.

Gubernur Erbil, Ümit Hoşnav, menyebut "serangan teroris yang tidak manusiawi dilakukan terhadap Erbil."

Rumah-rumah warga sipil terkena rudal, ada pula roket yang jatuh di dekat rumah penduduk.

Beberapa rumah juga terbakar akibat serangan IRGC, tercatat ada empat orang yang tewas dan lainnya luka-luka.

Menyusul berita serangan di Erbil, IRGC mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dilansir kantor berita resmi Iran, IRNA.

IRGC mengumumkan mereka menyerang markas agen rahasia Israel (Mossad) di Irak dengan rudal balistik.

Menanggapi alasan Iran, Irak menyebut bahwa serangan dilakukan dengan alasan tidak berdasar.

"Sayangnya, serangan terhadap Erbil telah terjadi dan selalu dilakukan dengan alasan yang tidak berdasar. Erbil, tempat yang stabil, tidak menjadi sumber ancaman bagi pihak mana pun," papar Irak.

Irak juga menegaskan bahwa serangan IRGC merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak dan KRG.

Baca juga: Pernyataan Iran Terkait Pemboman Markas Mata-mata Israel di Erbil Irak, Lokasi di Dekat Konsulat AS

Irak mendesak komunitas internasional "untuk tidak tinggal diam terhadap kejahatan ini."

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG), Masrour Barzani, mengutuk keras serangan rudal balistik yang terjadi di Erbil.

Pemerintah Irak akan mengambil segala tindakan hukum terhadap tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Irak dan keamanan rakyatnya, termasuk mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB.

(Tribunnewscom, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini