Dinamika Yaman dan Bara Api di Laut Merah: Selain AS, Houthi Juga Hadapi Tangan Saudi dan UEA
TRIBUNNEWS.COM - Serangan kelompok Houthi di Laut Merah yang memicu ketegangan dengan negara-negara Barat merupakan dampak lanjutan dari konflik yang telah berlangsung hampir satu dekade di Yaman.
Konflik di Yaman melibatkan pasukan pemerintah pimpinan Arab Saudi di Yaman dan kelompok yang didukung Iran di negara tersebut.
Baca juga: Houthi Sebut Rudalnya Hantam Kapal Entitas Israel, AS Lancarkan Serangan Baru Sasar Rudal Balistik
Seperti diketahui, perusahaan-perusahaan pelayaran terkemuka telah memutuskan untuk menunda pelayaran mereka di Laut Merah karena Houthi meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal komersial berentitas Israel sebagai respons terhadap serangan gencar negara pendudukan tersebut di Gaza.
Pada 6 Desember 2023, Pentagon Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya rencana mengenai pembentukan satuan tugas maritim internasional untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Pada tanggal 18 Desember, sebuah misi multinasional bernama Operation Prosperity Guardian diumumkan terbentuk.
Dalih dari pembentukan Satgas Maritim pimpinan AS ini karena menganggap serangan Houthi membahayakan jalur Terusan Suez, yang menghubungkan Mediterania ke Laut Merah dan menyediakan rute terpendek antara Eropa dan Asia, tempat sekitar 12 persen perdagangan global dilakukan.
Belakangan, AS -dibantu Inggris- menyatakan melakukan serangan langsung ke teritorial Yaman yang dikuasai Houthi untuk melemahkan kelompok tersebut.
Houthi menyatakan tidak mundur dan justru menproklamirkan perlawanan terhadap AS dan sekutu-sekutunya.
Baca juga: Bombardir Yaman dari Darat, Laut, Udara, AS Cs Berdalih Mentok Bujuk Houthi: Israel Kok Bebas?
Tiga Pemerintahan Pararel di Yaman
Terlepas dari situasi tersebut, Houthi selama bertahun sudah terlibat pertempuran di Yaman.
Sebagai catatan, Yaman terbagi menjadi tiga zona pengaruh setelah satu dekade perang saudara
Ketegangan yang sedang berlangsung di Laut Merah tidak secara substansial mengubah pengaruh pihak-pihak yang berkonflik di Yaman.
Yaman masih terbagi menjadi tiga zona pengaruh, pemerintah sah yang didukung oleh Arab Saudi, Houthi yang didukung oleh Iran, dan Dewan Transisi Selatan (STC) yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA).