TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris, Grant Shapps, memprediksi perang global bakal terjadi antara negara Barat dan Rusia, Tiongkok, Iran, serta Korea Utara selama lima tahun.
Alhasil, Shapps pun meminta kepada negara sekutu Inggris untuk menambah anggaran di bidang militer untuk menanggapi apa yang disebutnya sebagai "ancaman eksistensial" ini.
Shapps mengatakan Inggris telah menganggarkan hingga 50 miliar poundsterling atau setara 63 miliar dolar AS untuk anggaran penyerangan terhadap Houthi di Yaman serta menganggarkan paket bantuan militer senilai 2,5 miliar poundsterling atau 3,2 miliar dolar AS untuk sekutunya, Ukraina pada minggu lalu.
Adapun pernyataan Shapps ini sebagai gambaran bahwa Inggris adalah salah satu negara yang memimpin kekuatan militer dunia.
Dengan anggaran sebesar itu, Shapps justru bersumpah akan meningkatkan anggaran pertahanan Inggris semata-mata demi "berjaga-jaga jika prediksinya soal perang global itu terjadi".
"Dalam waktu lima tahun, kita bisa melihat beberapa teater (konflik) termasuk Rusia, Tiongkok, Iran, dan Korea Utara."
"Tanyakan pada diri Anda sendiri, dengan melihat konflik-konlik yang terjadi saat ini di seluruh dunia, apakah jumlah itu akan bertambah atau berkurang? Saya rasa kita semua tahu jawabannya, sehingga kemungkinan besar akan bertambah dan tahun 2024 harus menandai titik balik," ujarnya dalam pidato pertamanya sebagai Menhan dikutip dari Russia Today, Jumat (19/1/2024).
Di sisi lain, Inggris telah membelanjakan lebih dari 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya untuk pertahanan dan bertujuan untuk meningkatkannya lagi menjadi 2,5 persen.
Namun, menurut laporan NATO, hanya sepertiga anggotanya yang mampu memenuhi 2 persen PDB-nya untuk pertahanan dari total 31 negara anggota.
Sementara soal prediksi perang global, Shapps bukan orang pertama yang menyampaikannya.
Kepala Staf Umum Inggris, Jenderal Patrick Sanders, pun pernah menyampaikan hal yang sama pada tahun 2022.
Baca juga: NATO Terbelah, Tiga Negara Pentolan Ogah Ikut Aksi AS-Inggris Gempur Yaman Buat Hentikan Houthi
Bahkan, dia sudah secara spesifik memiliki keinginan untuk mengalahkan Rusia dengan membuat pasukan khusus.
"Sekarang ada keharusan yang membara untuk membentuk pasukan yang mampu bertempur bersama sekutu kami dan mengalahkan Rusia dalam pertempuran dan bahwa persiapan harus dilakukan untuk berperang di Eropa sekali lagi," kata Sanders.
Kembali lagi soal pernyataan Shapps, dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana potensi perang global dengan Rusia, Cina, Iran, dan Korea Utara tersebut.