Menlu Turki Bertemu dengan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh untuk Membahas Gencatan Senjata di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan bertemu dengan pemimpin Hamas Haniyeh untuk membahas gencatan senjata di Gaza.
Menurut sumber diplomatik, Menlu Turki, Hakan Fidan dan Ismail Haniyeh membahas pembentukan gencatan senjata di Gaza, peningkatan bantuan kemanusiaan, pembebasan sandera dan solusi dua negara untuk perdamaian abadi.
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menjamu kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pertemuan pada hari Sabtu, seperti dilaporkan Anadolu.
Menurut sumber diplomatik, Fidan dan Haniyeh membahas pembentukan gencatan senjata di Gaza, peningkatan bantuan kemanusiaan, pembebasan sandera dan solusi dua negara untuk perdamaian abadi.
Menlu Turki telah bertemu dengan Pemimpin Hamas, Haniyeh untuk membahas masalah perang Gaza.
Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bertemu pada hari Sabtu dengan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, menurut sumber diplomatik Turki.
Baca juga: Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh Siap Sambut Pemerintahan Tunggal Palestina untuk Memerintah Gaza
Kantor Berita Anadolu melaporkan bahwa Fidan dan Haniyeh membahas penerapan gencatan senjata di Gaza, peningkatan bantuan kemanusiaan, pembebasan tawanan Israel, dan skenario pascaperang.
Israel mengatakan sekitar 132 sandera masih berada di Gaza, sedikitnya 27 orang di antaranya diyakini tewas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pendukung vokal perjuangan Palestina, berulang kali mengecam Israel atas genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Pada tanggal 5 Januari, Turki, bersama Malaysia dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi mengumumkan dukungan mereka terhadap kasus Afrika Selatan melawan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Gaza sejak operasi militer yang dilakukan oleh gerakan Perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Sejak itu, 25.105 warga Palestina telah terbunuh dan 62.681 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Perkiraan Palestina dan internasional menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.
Selain itu, serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
(Sumber: Anadolu Agency, Palestine Chronicle)