News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dua Lipa Prihatin dengan Perang Israel-Hamas, Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi-penulis lagu Inggris Dua Lipa menghadiri Gala Museum Akademi Tahunan ke-3 di Academy Museum of Motion Pictures di Los Angeles, 3 Desember 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi sekaligus penulis lagu kenamaan asal Inggris, Dua Lipa mengaku prihatin dengan perang Israel dan kelompok militan Hamas Palestina, wanita itu pun menyerukan gencatan senjata di Gaza.

Dalam sebuah wawancara terbaru saat membahas karya terbarunya 'Future Nostalgia', dengan Rolling Stone, Dua Lipa memanfaatkan kesempatan itu dengan menyerukan gencatan senjata di Gaza dan mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil sikap.

"Saya pikir itu adalah apa yang orang-orang inginkan dari bintang pop mereka," ucap Dua Lupa, dikutip dari Euronews.

"Mereka tidak ingin Anda berpolitik," lanjutnya.

Menurut wanita itu, keberadaannya bersifat politis.

"Fakta bahwa saya tinggal di London karena orang tua saya pergi dari perang," kata penyanyi yang lahir dari orang tua Albania di London.

"Saya turut prihatin terhadap orang-orang yang harus meninggalkan rumah mereka," tuturnya.

Dari pengalamannya, saat berada di Kosovo, ia memahami apa dampak perang.

"Tidak ada seorang pun yang benar-benar ingin meninggalkan rumahnya.," ucapnya.

"Mereka melakukannya demi perlindungan, untuk menyelamatkan keluarga mereka, untuk menjaga orang-orang di sekitar mereka, hal-hal semacam itu, demi kehidupan yang lebih baik. Jadi saya merasa dekat dengannya," bebernya.

Baca juga: Mia Khalifa Komentari Serangan Hamas ke Israel, Berujung Pembatalan Kontrak Pekerjaan

Dua Lipa juga menjelaskan bahwa dia percaya, menjadi seorang musisi dan mengunggah isu-isu seperti itu tidaklah cukup berdampak.

Meski demikian, Dua Lipa berharap dengan menunjukkan solidaritas dapat membuat perbedaan, dikutip dari Jerusalem Post.

"Perasaan saya terhadap para pengungsi sangat nyata dan mentah, dan ini adalah topik yang sulit untuk dibicarakan karena sangat memecah belah," tambahnya.

"Saya merasa sangat kasihan atas setiap nyawa yang hilang di Israel dan apa yang terjadi pada 7 Oktober,"; katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini