News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ganggu Perdagangan Internasional, China Serukan Pemulihan Keamanan di Laut Merah

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Penjaga Pantai Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Houthi berpatroli di laut saat para demonstran berbaris melalui kota pelabuhan Laut Merah Hodeida sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Gaza pada 4 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China telah menyerukan penurunan ketegangan dan jaminan keamanan di Laut Merah, di tengah meningkatnya dampak krisis di jalur perairan penting terhadap pasar global dan perdagangan Beijing sendiri.

“Semua pihak terkait harus berkomitmen untuk menjamin keamanan navigasi di Laut Merah, dan menegaskan kembali bahwa ini adalah rute perdagangan internasional yang penting,” kata Shu Jueteng, juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan.

Menyusul peluncuran pemboman, serangan, dan invasi Israel ke Jalur Gaza, dan pembunuhan sekitar 25.000 warga Palestina di wilayah yang terkepung, kelompok pemberontak Houthi Yaman telah menyerang dan menyita kapal-kapal yang diduga terkait dengan Israel.

Baca juga: Konflik Laut Merah Mengancam Inflasi Malaysia Akibat Lonjakan Tarif Kargo 200 Persen

Serangan Houthi tersebut telah memaksa kapal-kapal komersial dan perusahaan pengapalan di seluruh dunia untuk menggunakan rute alternatif demi mencapai Mediterania, melewati Tanjung Harapan dan seluruh benua Afrika, sehingga meningkatkan biaya transportasi dan berdampak signifikan pada perdagangan global.

Meskipun China secara resmi mendukung perjuangan Palestina, menyerukan gencatan senjata di Gaza, dan bersikap netral terhadap serangan Houthi, tetapi perdagangan Beijing sendiri telah terkena dampak dari krisis ini.

Meningkatnya biaya pengiriman dilaporkan telah menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan China, dan risiko keamanan telah memaksa perusahaan pengapalan COSCO Shipping untuk menangguhkan rute ke Israel dan mengalihkan rute kargo keluar dari wilayah tersebut.

Sejauh ini, China memilih menahan diri untuk tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka akan mengambil tindakan diplomatik atau militer untuk meredakan krisis di Laut Merah.

Meski begitu, Kementerian Perdagangan China akan memperkuat koordinasi dengan departemen terkait, mengikuti perkembangan dengan cermat, dan memberi bantuan kepada perusahaan yang terdampak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini