Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI – Perang Israel dengan militan Hamas di Gaza belum ada tanda-tanda akan berhenti. Sejak awal, Israel seperti dikemukakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bertekad tidak akan menghentikan perang di Gaza sampai Hamas tumpas di tangan mereka.
Faktanya, perang Hamas-Israel telah meluas dan memicu sentimen internasional seperti keterlibatan militan Houthi membela nasib warga Palestina di Gaza melalui aksi pembajakan dan serangan-serangan terhadap kapal barang yang melintas di Laut Merah.
Banyak pihak juga mencermati perang yang telah memasuki bulan ke 3 dengan berbagai kritik dan pandangannya masing-masing.
Baru-baru ini, seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA) memperingatkan potensi merenggangnya hubungan antara UEA dengan Israel jika Israel terus melanjutkan perangnya melawan Hamas di Gaza.
“Semakin lama perang ini berlangsung, Israel akan semakin terisolasi. Bahkan perdamaian yang hangat pada akhirnya bisa berubah menjadi perdamaian yang dingin,” kata pejabat itu.
Pernyataan tersebut tampaknya merupakan peringatan keras Uni Emirat Arab kepada Israel sejak pecahnya perang oleh mitra Abraham Accords (UEA, Bahrain, dan Maroko), yang menormalisasi hubungan dengan Yerusalem kurang dari empat tahun lalu.
Perjanjian Abraham (Abraham Accords) merupakan sebuah pernyataan bersama antara Israel, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat yang dicapai pada 13 Agustus 2020.
Baca juga: Serangan Houthi Bikin Pendapatan Mesir dari Terusan Suez Merosot, Perekonomian Melambat
Kemudian, istilah tersebut dipakai untuk secara kolektif merujuk kepada perjanjian antara Israel dan Uni Emirat Arab (perjanjian normalisasi Israel-Uni Emirat Arab) dan Bahrain (perjanjian normalisasi Bahrain–Israel).
Meski begitu, Uni Emirat Arab diyakini belum akan memutus hubungan diplomatiknya dengan Israel mengingat hubungan yang telah terjalin antara keduanya dianggap sebagai “keputusan strategis” yang dibuat untuk jangka panjang, dengan pemahaman bahwa akan ada rintangan di sepanjang jalan.
Perang Israel-Hamas di Gaza
Setidaknya lebih dari 25.000 warga Gaza telah tewas dalam perang tersebut, kata Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Angka yang belum diverifikasi ini diyakini mencakup hampir 10.000 anggota Hamas yang menurut Israel telah terbunuh dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Baca juga: Penembak Jitu Israel Incar Warga Gaza yang Tinggalkan Rumah Sakit, Kelaparan Terjadi di Mana-mana
Israel melancarkan serangannya terhadap Hamas setelah kelompok teror tersebut mengamuk di berbagai komunitas dan festival musik di Israel selatan, yang menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera 253 orang lainnya, 132 di antaranya diyakini masih disandera di Gaza.