Hasil pooling menunjukkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tampaknya sedang mencapai titik terendah pada saat perang.
Survei tersebut, yang dilakukan terhadap beragam pemukim Israel, menunjukkan jika pemilu diadakan hari ini, mantan kepala staf pasukan pendudukan Israel Gadi Eisenkot akan memperoleh 45 persen suara, sementara Netanyahu tertinggal dengan 32%.
The New York Times merinci dalam laporannya baru-baru ini bahwa sentimen publik di masyarakat Israel sedang berubah dari kesedihan menjadi kemarahan.
Pada Senin, sekelompok 20 pengunjuk rasa pemukim Israel menyerbu pertemuan Komite Keuangan Knesset di al-Quds yang diduduki di tengah meningkatnya kemarahan atas penolakan Benjamin Netanyahu untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata dan pembebasan tawanan Israel.
Baca juga: Jalan-Jalan Utama Tel Aviv Lumpuh Total, Ribuan Warga Israel Desak Natanyahu Mengalah Demi Sandera
Para pemukim menuntut tindakan dari anggota parlemen pendudukan untuk membantu melepaskan anggota keluarga mereka yang ditawan.
"Membebaskan tawanan berarti menghancurkan fiksi ilmiah murni Hamas," kata Bezalel Smotrich Menteri Keuangan Israel.
Smotrich percaya klaim bahwa tawanan Israel di Gaza dapat dibebaskan dan kemudian "Israel" dapat kembali berperang dan melenyapkan Hamas adalah "fiksi ilmiah".
Knesset Channel mengutip Smotrich yang mengatakan, dia tidak akan menyetujui kesepakatan yang mencakup gencatan senjata dengan Hamas.
"Anda dapat mengatakan bahwa melepaskan para tawanan dan kembali berperang dan melenyapkan Hamas adalah fiksi ilmiah," katanya.
Perlu dicatat, Smotrich dan Menteri Kemanan Israel Itamar Ben-Gvir selalu mendesak dalam pernyataan ekstremis mereka untuk terus berperang dan melanjutkan perang dengan tujuan menghancurkan Jalur Gaza.
Baca juga: IDF Otw Rafah, Menteri Israel ke Keluarga Sandera Hamas: Kami Tak Janji Bawa Mereka Pulang Hidup
(oln/*)