TRIBUNNEWS.COM - Militan Houthi menyerang kapal tanker Inggris di Teluk Aden pada Jumat (26/1/2024), dengan rudal balistik antikapal.
Serangan tersebut, membuat kapal bernama Marlin Luanda itu terbakar.
Houthi sendiri sudah mengonfimasi bahwa pihaknya memang melancarkan serangan terhadap kapal itu.
Pernyataan yang dirilis oleh Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM AS) menyebutkan bahwa Marlin Luanda diserang dengan rudal yang ditembakkan dari area di Yaman yang dikuasai Houthi.
Dikutip dari Sky News, kapal itu dilaporkan memuat cairan mudah terbakar yang disebut naphtha.
Setelah diserang, awak kapal itu mengeluarkan panggilan darurat dan melaporkan adanya kerusakan.
Pejabat AS mengatakan, tidak ada korban luka dalam serangan itu. Namun, awak kapal mengevakuasi diri ke sekoci sebagai langkah pencegahan.
Panggilan darurat itu kemudian direspons oleh kapal USS Carney milik AS dan sebuah kapal frigat milik Prancis.
Dilaporkan bahwa serangan itu terjadi sekitar 110 km di tenggara Aden, Yaman.
Selepas serangan itu awak kapal berusaha memadamkan api di kapal.
"Awak terus berupaya memadamkan api di salah satu tangki kapal itu dengan bantuan dari kapal militer," kata Trafigura, perusahaan pemasok barang yang menjadi pemilik kapal itu.
Baca juga: Houthi Klaim Serang Kapal Tanker Minyak Inggris di Teluk Aden hingga Terbakar
"Keselamatan awak tetap menjadi prioritas utama kami," ujarnya.
Seperti pejabat AS, Trafigura mengatakan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam serangan itu.
Trafigura mengatakan, kapal itu membawa muatan minyak Rusia.