TRIBUNNEWS.COM - Ukraina diguncang skandal korupsi pembelian senjata di tengah masih berlanjutnya perang antara negara itu dengan Rusia.
Kabar tersebut menyeruak setelah Dinas Keamanan Rusia (SBU) membongkar skandal korupsi yang dilakukan karyawan sebuah perusahaan senjata Ukraina dengan pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina.
Kedua pihak menggelapkan dana hampir 40 juta dolar AS dalam pembelian 100.000 mortir untuk kebutuhan perang Ukraina melawan Rusia.
Lima orang telah jadi terdakwa, dan satu orang ditahan ketika mencoba melintasi perbatasan Ukraina. Mereka terancam hukuman 12 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Menurut AL Jazeera, kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Ukraina dan akan berdampak besar pada negara dua tahun terakhir digempur serangan militer Rusia.
"Penyelidikan telah mengungkap pejabat Kementerian Pertahanan dan manajer pemasok senjata Lviv Arsenal, yang mencuri hampir 1,5 miliar hryvnia (US$juta) dalam pembelian mortir," kata SBU dalam laporan investigasinya.
Seret Pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina
Jaksa Agung Ukraina menyatakan, dana yang digelapkan telah disita dan akan dikembalikan ke anggaran pertahanan.
Investigasi menemukan bahwa kejahatan ini melibatkan mantan dan pejabat tinggi Kementerian Pertahanan serta pimpinan perusahaan afiliasinya.
Kesepakatan itu melibatkan pembelian 100.000 mortir untuk militer, dengan kontrak diperoleh pada Agustus 2022 dan pembayaran dilakukan di muka.
Baca juga: Rusia Sahkan UU Penyitaan Aset Orang Kaya Pendukung Rezim Ukraina: Mereka Berperilaku Seprti Nazi!
"Namun tidak ada senjata yang diberikan. Sejumlah dana kemudian dipindahkan ke rekening luar negeri lainnya," sebut SBU.
Pejabat yang dituduh berpartisipasi dalam skema ini termasuk mantan kepala Departemen Kebijakan Militer dan Teknis, Pengembangan Persenjataan dan Peralatan Militer di kementerian pertahanan, serta kepala Lviv Arsenal.
Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Sengaja Menembak Pesawat Berisi 65 Tawanan Tentara Kiev
Korupsi di kalangan militer Ukraina menjadi tantangan internal negara tersebut di tengah perangnya dengan Rusia.
Pada September 2023, Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov diberhentikan karena berbagai kasus korupsi.
Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan