TRIBUNNEWS.COM - Iran membantah tuduhan Amerika Serikat (AS) dan Inggris bahwa Teheran terlibat dalam serangan pesawat tak berawak (drone) mematikan di Tower 22 di Yordania.
IRNA melaporkan insiden yang terjadi pada Minggu (28/1/2024) itu menewaskan tiga personel militer AS.
"Seperti yang telah kami nyatakan dengan jelas sebelumnya, kelompok Perlawanan Islam di Irak di kawasan ini menanggapi kejahatan perang dan genosida yang dilakukan oleh rezim Zionis yang membunuh anak-anak dan mereka tidak menerinta perintah dari Republik Islam Iran," papar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani.
“Klaim ini dibuat dengan tujuan politik tertentu untuk membalikkan realitas di kawasan,” katanya kepada IRNA, Senin (29/1/2024).
"Kelompok-kelompok ini memutuskan dan bertindak berdasarkan prinsip dan prioritas mereka sendiri serta kepentingan negara dan rakyatnya," lanjutnya.
Al Arabiya melaporkan Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyalahkan kelompok yang didukung Iran atas serangan di dekat perbatasan dengan Suriah, dilansir Al Jazeera.
Misi Iran untuk AS sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Iran tidak ada hubungannya dan tidak terkait dalam serangan pangkalan AS.
Serangan tersebut merupakan eskalasi besar konflik yang terjadi di Timur Tengah, di mana melancarkan serangan ke Gaza.
Sudah ada 26.000 nyawa warga Palestina direnggut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak 7 Oktober 2023.
Perlawanan Islam di Irak, sebuah organisasi payung kelompok bersenjata yang didukung Iran, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan pesawat tak berawak di Tower 22, sebuah pangkalan pendukung logistik, menandai hilangnya nyawa orang Amerika untuk kali pertama akibat tembakan musuh sejak dimulainya perang di Gaza.
Baca juga: Mengenal Tower 22, Pos Terdepan AS di Yordania, Jadi Target Serangan Perlawanan Islam di Irak
Profil Tower 22
Tower 22 berlokasi di titik strategis di Yordania, yakni sisi paling timur laut, yang berbatasan antara Suriah dan Irak.
Informasi publik tentang Tower 22, pos terdepan AS ini terbatas, kata Times of Israel
Namun, menurut laporan media, Tower 22 berfungsi sebagai pusat pasokan untuk garnisun al-Tanf AS di dekatnya yang terletak di seberang perbatasan Suriah.
Al-Tanf berperan penting dalam perang melawan ISIS dan mengambil peran sebagai bagian dari strategi AS untuk membendung pembangunan militer Iran di Suriah timur.
Setidaknya 350 tentara Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS juga ditempatkan di sana.
Namun, tidak jelas jenis senjata yang disimpan, pertahanan udara yang digunakan, dan apa yang sebenarnya salah, hingga jadi target serangan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)