TRIBUNNEWS.COM - Dua anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran yang bertugas sebagai penasihat militer di Damaskus, Suriah, tewas dalam serangan rudal Israel.
Media pemerintah Suriah, mengutip sumber militer, mengatakan Israel telah melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di selatan Damaskus.
Ini adalah pengakuan yang jarang terjadi di pihak Damaskus karena adanya korban dari pihak Iran sebagai pengganti serangan Israel di wilayah Suriah.
Dikatakan bahwa serangan itu menyebabkan korban tewas dan luka-luka, namun tidak menyebutkan jumlah pastinya.
Ledakan terdengar di dekat kompleks Masjid Sayyidah Zainab di pinggiran ibu kota Suriah.
Media Arab melaporkan daerah pertanian di selatan Damaskus menjadi sasaran karena kedekatannya dengan markas Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Serangan tersebut diduga menyerang markas operasional IRGC, kata seorang sumber di aliansi regional Iran kepada Reuters.
Cabang Pasukan Quds dari kubu Syiah IRGC juga dilaporkan hancur oleh media Arab.
Namun, Duta Besar Iran untuk Suriah, Hossein Akbari, membantah rincian mengenai target dan mengatakan bahwa korbannya bukan orang Iran.
Ia juga menegaskan tidak ada kantor penasihat militer Iran yang menjadi sasaran agresi Israel dan tidak ada warga negara atau penasihat Iran yang menjadi martir.
“Serangan buta Zionis tidak akan mengganggu tekad Poros Perlawanan,” ucapnya seperti dikutip IRNA, kantor berita resmi Iran.
Inggris desak Iran deeskalasi ketegangan di Timur Tengah
Menyusul serangan di Suriah dan serangan hari Minggu di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Iran untuk meredakan ketegangan, menurut platform media Israel.
Sunak mengatakan dia merasa terganggu dengan apa yang terjadi di Timur Tengah dan meminta Iran untuk mengurangi ketegangan di kawasan.
Amerika Serikat juga telah terlibat dengan pasukan Iran di Suriah sejak awal perang, dengan serangan udara pada bulan November yang menargetkan situs IRGC, termasuk fasilitas pelatihan dan rumah persembunyian di dekat kota al-Bukamal dan Al-Mayadeen.
AS juga membunuh lima pejuang yang didukung Iran di kota Kirkuk, Irak, dalam serangan udara pendahuluan pekan lalu, menyusul beberapa serangan terhadap pasukan AS.