Israel akan Langsung Menduduki Gaza Usai Perang Kata Menhan Yoav Gallant, Jadikan Pemukiman Yahudi
TRIBUNNEWS.COM- Israel akan langsung menduduki Gaza setelah perang kata Menteri Pertahanan Israel.
Perencanaan dan berbagai cara terus dilakukan untuk mengusir 2,3 juta penduduk Gaza dan merebut kembali Gaza untuk pemukiman Yahudi.
Israel berencana untuk langsung menduduki Jalur Gaza setelah perang usai, memberikan kebebasan kepada pasukannya untuk melakukan operasi militer dan pembunuhan.
Seperti yang mereka lakukan sekarang di Tepi Barat, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset pada 30 Januari.
“Setelah perang, ketika perang usai, saya pikir sudah jelas bahwa Hamas tidak akan mengendalikan Gaza. Israel akan mengendalikannya secara militer tetapi tidak akan mengendalikannya secara sipil,” kata Gallant dalam sebuah pengarahan di kantornya di Israel. Tel Aviv.
“Ketika kita berbicara tentang kebebasan operasi militer, lihat apa yang terjadi malam ini di Jenin,” tambah Gallant, merujuk pada pembunuhan tiga warga Palestina di kota Tepi Barat pada Selasa pagi.
Baca juga: Ancam Serang Lebanon, Yoav Gallant: Israel Tak Mundur Meski Hizbullah Setop Tembaki Kami
Israel akan Menduduki Gaza Setelah Perang Kata Yoav Gallant, Usir Warganya, Jadikan Pemukiman Yahudi
Yoav Gallant Sebut Israel akan Menduduki Gaza Usai Perang, Usir Warga Asli, Jadikan Pemukiman Yahudi
Pasukan khusus Israel yang menyamar berpakaian seperti dokter dan bergaya seperti warga sipil Palestina lainnya menyerbu rumah sakit dan membunuh tiga pejuang perlawanan Palestina.
Menurut media Palestina, salah satu korban terluka dalam penyerangan pada bulan Oktober dan menerima perawatan sementara yang lain mengunjunginya di rumah sakit.
“Ini adalah kebebasan operasi militer pada tingkat tertinggi, namun kami tidak mengontrol wilayah tersebut dalam arti sipil,” kata Gallant. “Hal ini bisa dicapai [di Gaza juga], dan itu akan memakan waktu.”
Komentar Gallant menunjukkan bahwa dia ingin Israel menduduki Gaza sambil menghindari tanggung jawab negara pendudukan terhadap penduduk sipil Palestina sebagaimana diwajibkan dalam hukum kemanusiaan internasional (IHL).
HHI mencakup memastikan standar kebersihan dan kesehatan masyarakat yang memadai serta menyediakan makanan dan perawatan medis bagi penduduk yang berada di bawah pendudukan.
Israel telah menghancurkan rumah sakit dan sistem kesehatan di Gaza, sambil menerapkan blokade untuk membatasi masuknya makanan dan air.
HHI melarang pemindahan paksa penduduk secara kolektif atau individual dari dan di dalam wilayah pendudukan serta pemindahan penduduk sipil dari kekuasaan pendudukan ke wilayah pendudukan.
Mengomentari masalah ini, Menteri Pertahanan Gallant mengatakan kepada para pejabat AS pekan lalu bahwa ia dan militer Israel tidak akan mengizinkan pembangunan kembali pos-pos atau pemukiman ilegal oleh pemukim Israel di Jalur Gaza, kata empat pejabat AS dan Israel kepada Axios.
Namun pada hari Minggu, 12 menteri dan 18 anggota parlemen dalam koalisi pemerintahan Israel berkumpul di sebuah konferensi untuk mempromosikan pengusiran paksa terhadap 2,3 juta warga Palestina di Gaza dan untuk membangun pemukiman Yahudi di daerah kantong tersebut.
Tak lama setelah dimulainya perang pada bulan Oktober, sebuah dokumen bocor dari Kementerian Intelijen Israel yang menguraikan rencana untuk mengusir penduduk Gaza dengan dalih keprihatinan kemanusiaan.
Anggota gerakan pemukim Israel selama bertahun-tahun telah menganjurkan penaklukan kembali dan pemukiman kembali Gaza. Pada tahun 2005, Perdana Menteri Israel saat itu Ariel Sharon memerintahkan pembongkaran blok pemukiman Gush Katif dan evakuasi pemukim Yahudi dari Gaza.
(Sumber: The Cradle)