50 persen Warga Israel Menolak Kesepakatan Pertukaran Tahanan, 72 Persen Ingin Tolak Bantuan ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan kepada warga Israel, 50 persen warga Israel menolak kesepakatan Pertukaran Tahanan, 72 persen menentang bantuan untuk Gaza.
50 persen warga Israel menentang kesepakatan yang menyatakan pembebasan tahanan Israel sebagai imbalan atas gencatan senjata selama 45 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina.
Separuh warga Israel menentang kesepakatan antara Israel dan faksi Perlawanan Palestina yang akan membebaskan tawanan Israel dari Gaza dengan imbalan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel dan gencatan senjata selama 45 hari, demikian temuan sebuah jajak pendapat baru.
Diterbitkan oleh Channel 12 Israel pada hari Rabu, jajak pendapat tersebut dilaporkan mengungkapkan bahwa “50 persen warga Israel menentang kesepakatan yang menyatakan bahwa tahanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan gencatan senjata selama 45 hari dan pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara Israel.”
Jajak pendapat tersebut menyatakan bahwa “35 persen warga Israel mendukung kesepakatan tersebut, sementara 15 persen tidak memiliki jawaban spesifik,” lapor Middle East Monitor (Memo).
Hanya 12 persen pemilih koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang mendukung kesepakatan tersebut dibandingkan dengan 75 persen yang menentangnya. Di antara para pemilih di blok oposisi, 53 persen mendukung dan 32 persen menentang.
Mayoritas mendukung pemblokiran bantuan.
Jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa 72 persen dari 503 responden mengatakan, “masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza harus dihentikan sampai para tahanan Israel dibebaskan,” dan hanya 21 persen yang mengatakan bantuan harus terus masuk ke Gaza.
Jika pemilu Israel diadakan hari ini, survei tersebut menemukan bahwa Partai Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Benny Gantz akan memenangkan 37 dari 120 kursi di Knesset, dibandingkan dengan 12 kursi yang dipegangnya saat ini, tambah laporan itu.
Di sisi lain, Partai Likud, yang dipimpin oleh Netanyahu, “akan turun dari 32 kursi yang dimilikinya sekarang menjadi 18 kursi jika pemilu diadakan hari ini.”
Channel 12 menemukan bahwa jika pemilu diadakan hari ini, partai-partai yang menentang koalisi Netanyahu akan memperoleh 73 kursi, sementara partai-partai yang mendukung Netanyahu akan memperoleh 47 kursi, menurut laporan Memo. Saat ini, partai pendukung Netanyahu memiliki 64 kursi di Knesset.
Diperlukan kepercayaan dari setidaknya 61 perwakilan di Knesset untuk membentuk pemerintahan.
MEMO lebih lanjut melaporkan bahwa seruan meningkat dalam beberapa minggu terakhir untuk mengadakan pemilu dini. Hal ini dilaporkan telah ditolak oleh Netanyahu yang mengatakan tidak ada pemungutan suara yang dapat diadakan selama masa perang.