News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disebut Tewaskan 50 Ribu Orang, Perang di Myanmar Luput dari Perhatian Dunia

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peti mati berjejer di samping kuburan saat pemakaman massal berlangsung untuk menguburkan korban serangan militer di sebuah kamp pengungsi dekat kota Laiza di Myanmar utara pada 10 Oktober 2023.

Menjelang ulang tahun pengambilalihan militer yang ketiga, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), bersama dengan Front National Chin, Persatuan Nasional Karen (KNU), dan Partai progresif Nasional Kareen, diketahui telah menandatangani sebuah dokumen perjanjian.

Organisasi-organisasi tersebut merupakan bagian dari kelompok K3C, yang bekerjasama dengan NUG. Sementara itu, anggota keempat dari kelompok itu, Organisasi Kemerdekaan Kachin, tidak ikut serta dalam penandatanganan dokumen.

Lebih lanjut, dalam pernyataan mereka pada Rabu (31/1/2024), yang berjudul “Pernyataan posisi bersama oleh organisasi-organisasi sekutu yang terlibat dalam perjuangan revolusioner menuju penghancuran kediktatoran militer dan pembentukan serikat demokratis federal,” para penandatangan menyatakan kembali tujuan mereka untuk merancang konstitusi baru, yang akan menempatkan angkatan bersenjata di bawah kekuasaan komando pemerintahan sipil yang dipilih dengan demokrasi.

Selain itu, mereka juga menyerukan pembentukan Pemerintahan Persatuan Nasional Transisi (T-NUG) pada “periode pasca-revolusi”, dan konferensi politik nasional yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan untuk membahas kerangka kerja baru yang diusulkan.

“Negara kami membutuhkan kepemimpinan. Ini adalah titik awal dari kepemimpinan kolektif yang baru, dan kami akan terus mengorganisir semua kelompok anti-kudeta untuk bergabung dalam upaya mengalahkan kudeta dan mewujudkan tujuan politik kami, berdasarkan prinsip, bukan kepentingan individu,” tegas Tah Doh Moo, sekretaris jenderal KNU.

Para pasukan anti-kudeta di negara tersebut mengatakan, mereka semakin optimis akan kemenangan mereka melawan pihak militer yang menguasai Myanmar tersebut.

“Setelah tiga tahun, revolusi musim semi menjadi lebih kuat dari sebelumnya,” kata Duwa Lashi La, pejabat presiden Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), Selasa (30/1/2024).

“Seiring hari berlalu, kami semakin dekat dengan kemenangan. Militer kriminal tidak akan pernah menghancurkan keinginan rakyat,” tutupnya.

Penulis: Agave Boniarce Veva Situmorang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini