Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ADEN – Kelompok bersenjata Houthi mengklaim telah melakukan serangan yang menargetkan "kapal dagang Amerika" di Teluk Aden beberapa jam setelah menembakkan rudal ke kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Gravely.
Mereka menargetkan kapal dagang Amerika KOI dengan beberapa rudal angkatan laut yang sesuai,” kata Yahya Sarea, juru bicara Houthi dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/1/2024).
Kapal kontainer KOI berbendera Liberia dioperasikan oleh Oceonix Services yang berbasis di Inggris. Armada perusahaan tersebut termasuk kapal tanker minyak Marlin Luanda, yang dirusak Houthi menggunakan rudal pada akhir pekan lalu, menurut data pengiriman.
Baca juga: Galaxy Leader, Kapal Pro-Israel yang Disita Houthi Jadi Objek Wisata Kebanggaan Yaman
Di saat yang sama, perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan sebuah kapal dagang melaporkan ledakan di sisi kanannya setelah menjadi sasaran rudal ketika sedang berlayar 69 mil laut barat daya Aden, Yaman.
Namun Ambrey tidak menyebutkan apakah kapal tersebut adalah KOI.
Militan Houthi yang bersekutu dengan Iran, yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, telah meluncurkan gelombang demi gelombang ledakan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial sejak 19 November 2023, yang mereka katakan sebagai respons terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Kampanye Houthi telah mengganggu pelayaran internasional, menyebabkan beberapa perusahaan menunda transit melalui Laut Merah, menempuh perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal dengan mengelilingi Afrika.
Menanggapi serangan Houthi, AS dan Inggris telah melancarkan serangan balasan terhadap beberapa situs milik Houthi di Yaman dan mengembalikan milisi tersebut ke dalam daftar kelompok teroris ketika kekacauan akibat perang Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas menyebar ke seluruh wilayah tersebut.