Irak Melarang Beberapa Bank Komersial Melakukan Transaksi Dolar AS, Ini Tujuannya
TRIBUNNEWS.COM- Irak melarang beberapa bank komersial melakukan transaksi dolar AS. Menurut sebuah laporan, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari pembatasan AS terhadap sistem keuangan Irak
Bank Sentral Irak (CBI) melarang delapan bank lokal melakukan transaksi dolar AS pada tanggal 4 Februari, dalam upaya untuk menghindari sanksi dan pembatasan keuangan AS.
Sebuah dokumen CBI mencantumkan bank-bank yang dilarang tersebut sebagai Ahsur International Bank for Investment, Investment Bank of Iraq, Union Bank of Iraq, Kurdistan International Islamic Bank for Investment and Development, Al-Huda Bank, Al-Janoob Islamic Bank for Investment and Finance, Arabia Islamic Bank, dan Bank Komersial Hammurabi.
“Kami memuji langkah lanjutan yang diambil oleh Bank Sentral Irak untuk melindungi sistem keuangan Irak dari penyalahgunaan, yang telah menyebabkan bank-bank sah Irak mencapai konektivitas internasional melalui hubungan perbankan koresponden,” kata juru bicara Departemen Keuangan AS pada hari Minggu.
Langkah-langkah tersebut diambil setelah para pejabat Irak bertemu dengan pejabat tinggi sanksi Departemen Keuangan AS Brian Nelson pekan lalu.
Pada akhir Januari, Washington menjatuhkan sanksi terhadap Al-Huda Bank, salah satu bank yang terdaftar dalam dokumen CBI, dengan tuduhan bahwa bank tersebut melakukan pencucian uang untuk Iran.
Beberapa bank lain juga terkena sanksi serupa selama setahun terakhir.
Komite Keuangan di parlemen Irak membuat pernyataan pada tanggal 31 Januari yang menyerukan penjualan minyak dalam mata uang selain dolar AS, yang bertujuan untuk melawan sanksi AS terhadap sistem perbankan Irak.
“Departemen Keuangan AS masih menggunakan dalih pencucian uang untuk menjatuhkan sanksi terhadap bank-bank Irak. Hal ini memerlukan sikap nasional untuk mengakhiri keputusan sewenang-wenang ini,” kata pernyataan itu.
AS mempunyai kendali signifikan atas sistem keuangan Irak. Karena sanksi AS, Baghdad kesulitan membayar utang energi yang besar kepada Iran. Selain itu, pendapatan minyak Irak ditransfer ke Federal Reserve Bank of New York. Baghdad memerlukan izin AS untuk mengakses dana tersebut.
Pemerintah Irak baru-baru ini menyatakan harapannya untuk bergerak menuju de-dolarisasi.
Irak akan menerapkan beberapa langkah ekonomi baru untuk lebih memperkuat mata uang nasional terhadap dolar AS, kata sumber pemerintah kepada Kantor Berita Irak (INA) pada 14 November.
Sejak Oktober, faksi-faksi perlawanan Irak terus-menerus menargetkan pangkalan-pangkalan AS di Irak dan Suriah, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina dan dalam upaya untuk mempercepat penarikan pasukan AS dari Irak. Tiga tentara AS tewas dalam serangan perlawanan Irak di dekat perbatasan Suriah-Yordania pada 28 Januari.