TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat kebakaran hutan hebat di Chile naik menjadi 64 orang.
Keadaan darurat ditetapkan dan jam malam di kota-kota paling parah terkena dampak juga diterapkan oleh pihak berwenang.
Diperkirakan jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah.
"Kami tahu angka tersebut akan bertambah secara signifikan," kata Presiden Gabriel Boric dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (4/2/2024).
Boric menjelaskan jam malam diberlakukan untuk membantu mengurai kemacetan agar kendaraan darurat dapat dengan cepat sampai ke lokasi.
Perbukitan pesisir tengah Chile, Amerika Selatan dilalap api sejak hari Jumat (2/2/2024).
Kebakaran terjadi di tengah gelombang panas.
Kemacetan lalu lintas di jalan raya utama menghambat mobilitas petugas pemakam kebakaran dan ambulans kala puluhan ribu warga Chile berbondong-bondong ke pesisir Valparaiso untuk menikmati liburan musim panas mereka.
Koresponden AlJazeera, Lucia Newman, melaporkan dari Santiago, membenarkan petugas pemadam kebakaran sedang berjuang untuk memadamkan api yang menyebar di luar kendali di bagian berpenduduk padat di wilayah pesisir Valparaiso.
Kebakaran terjadi dengan intensitas tertinggi di sekitar kota Vina del Mar, tempat kebun raya terkenal yang didirikan pada tahun 1931 dihancurkan oleh api pada hari Minggu.
Setidaknya 1.600 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Chile, 51 Orang Tewas, 1.000 Rumah Hangus
Ada dugaan pembakaran
Newman menduga ada unsur kesengajaan dalam insiden mematikan itu.
Ia menegaskan pemerintah akan menyelidiki kebakaran hutan.
"Prioritas pemerintah adalah menyelamatkan nyawa," tegasnya.