TRIBUNNEWS.COM -- Akhirnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui kalau pasukannya di garis depan menemui jalan buntu.
Banyaknya pasukan Rusia yang dilengkapi dengan senjata yang mumpuni tak mampu dilawan oleh tentara Zelensky.
Sehingga pasukan Ukraina yang membawa seadanya tak mampu mengimbangi.
Baca juga: Pilpres Rusia: Siapa Boris Nadezhdin yang Ingin Jungkirkan Vladimir Putin?
Dalam sebuah wawancara dikutip dari Ukrainska Pravda, Zelensky mengatakan jalan buntu karena tertundanya pasokan peralatan militer.
"Sejauh menyangkut perang di lapangan, ada jalan buntu, itu fakta" karena "ada penundaan dalam peralatan, dan penundaan berarti kesalahan," kata Zelensky dikutip Tribun pada Senin (4/2/2024).
"Kami berperang melawan teroris yang memiliki salah satu tentara terbesar di dunia. Amunisi saja tidak cukup – kami memerlukan peralatan modern."
Meski demikian, jelasnya, Zelenskyy mengatakan bahwa operasi angkatan laut telah “mencapai hasil yang positif”.
“Rusia telah kehilangan banyak kapal, dan kami telah berhasil membangun koridor pasokan di Laut Hitam, sehingga bagian pragmatis dari operasi yang berdampak pada perekonomian ini telah dilaksanakan secara positif,” tegas presiden.
Dia juga menunjukkan bahwa tentara Rusia tidak mampu maju secara signifikan dan telah dihentikan.
Baca juga: Detik-detik Drone Laut Ukraina Tenggelamkan Kapal Ivanovets Rusia di Krimea
“Selama dua tahun terakhir, yang penting kami berhasil mempertahankan negara kami. Sekitar 26 persen wilayah negara masih diduduki, tapi kami melihat tentara Rusia tidak mampu membuat kemajuan signifikan. Kami hentikan mereka," kata Zelenskyy.