Sudah Anteng, Kataib Hizbullah Bakal Beringas Lagi Saat Serangan AS Tewaskan Petinggi Mereka
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah serangan yang menargetkan sebuah mobil yang melaju melalui jalan di Baghdad timur, Irak, dilaporkan menewaskan pemimpin terkemuka kelompok Kataib Hizbullah Irak, Abu Baqer al-Saedi, juga dikenal sebagai "Abu Baqer Diyala", Rabu (7/2/2024) malam.
Koresponden Al Mayadeen di Irak melaporkan, Amerika Serikat (AS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Baca juga: Aksi Balas Dendam AS Mulai Tuai Badai, Pangkalan Harir di Erbil Kena Hajar Drone Koalisi Milisi Irak
Pentagon mengatakan pasukannya melakukan serangan sepihak di Irak sebagai balasan atas serangan terhadap anggota militer AS, yang menewaskan seorang komandan Kataib Hizbullah.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengklaim, komandan Kataib Hizbullah yang menjadi sasaran serangan adalah orang yang bertanggung jawab atas perencanaan dan berpartisipasi langsung dalam serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.
Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Sebelumnya, media Irak melaporkan serangan, yang kemungkinan diluncurkan dari pesawat tak berawak, terhadap sebuah mobil di daerah al-Mashtal, di Bagdad, menyebabkan tiga orang tewas dan melukai dua lainnya.
Dalam konteks ini, Politico mengutip dua pejabat AS yang mengatakan kalau militer AS melakukan serangan pesawat tak berawak di Irak pada Rabu, dan menambahkan kalau serangan itu adalah bagian dari balasan pemerintahan Biden terhadap pembunuhan tiga tentara AS di Yordania pada 28 Januari.
Baca juga: Serangan Langsung ke Teheran, 3 Kemungkinan Balas Dendam AS ke Iran Atas Insiden Berdarah Tower 22
Pusat penerangan dan media pihak keamanan di Irak mengumumkan kalau tim teknis khusus dari dinas keamanan telah mulai menyelidiki insiden penargetan mobil sipil di timur ibu kota, Bagdad tersebut.
Pernyataan itu menyatakan, "penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan metode dan sumber penargetan."
Sudah Anteng, Warga Irak Marah
Marah oleh agresi AS ini, warga Irak yang berkumpul di lokasi serangan dengan marah meneriakkan menentang kehadiran AS di wilayah tersebut, khususnya di Irak.
Perlu dicatat, Kataib Hizbullah adalah salah satu faksi di antara banyak faksi lainnya yang beroperasi di bawah payung Kolaisi milisi Perlawanan di Irak.
Faksi tersebut mengumumkan pada awal bulan Januari kalau mereka akan menghentikan semua operasinya melawan pasukan AS di wilayah tersebut namun akan terus mendukung Palestina lewat cara yang berbeda.
Pengumuman tersebut disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jenderal kelompok tersebut Abu Hussein al-Hamidawi yang mengatakan, keputusan tersebut diambil untuk menghindari “rasa malu” terhadap pemerintah Irak.
Sekretaris Jenderal juga memerintahkan para pejuang Kataib Hizbullah untuk "mengadopsi pertahanan pasif (sementara)" dan mengaktifkan kembali tindakan (serangan) "jika ada tindakan permusuhan AS yang terjadi terhadap mereka."
Itu artinya, Kataib Hizbullah yang disebut AS sebagai proksi Iran, berpotensi kembali bergabung dengan faksi lainnya dalam koalisi perlawanan untuk menyerang fasilitas pendudukan AS di wilayah tersebut.
Meskipun faksi tersebut berhenti menargetkan aset AS di wilayah tersebut, faksi lain terus melakukan hal yang sama, membombardir beberapa fasilitas AS di Suriah dan Irak.
Serangan itu terjadi setelah Amerika membunuh 16 anggota Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF), sebuah cabang resmi Angkatan Bersenjata Irak, pada hari Sabtu, dalam serangan yang terkonsentrasi di kota al-Qaim.
Sebelumnya pada hari Rabu, Sekretaris Jenderal Organisasi Badr, sebuah faksi Perlawanan di Irak, Hadi Al-Amiri, mengatakan kepada Al Mayadeen, “Harga dari darah murni dan mulia ini adalah akibat dari agresi Amerika yang berbahaya di Irak dan menargetkan negara-negara tersebut. posisi [Pasukan] Mobilisasi Populer akan menjadi jalan keluar bagi penjajah pada kesempatan terdekat."
Baca juga: Aksi Balas Dendam AS Mulai Tuai Badai, Pangkalan Harir di Erbil Kena Hajar Drone Koalisi Milisi Irak
(oln/almydn/*)