Joe Biden Diduga Mulai Pikun, Membuka Jalan Bagi Donald Trump, Trump Siap Menang di Mahkamah Agung
TRIBUNNEWS.COM- Di usianya yang sudah mencapai 81, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai menunjukkan tanda-tanda dia mulai pikun, tentu saja, ini akan membuka jalan politik bagi Donald Trump.
Investigasi mengenai cara Joe Biden menangani dokumen rahasia setelah menjabat sebagai wakil presiden Barack Obama telah selesai.
Kabar baiknya bagi Biden adalah dia tidak akan menghadapi tuntutan apa pun.
Namun seperti dilansir dari BBC, kabar buruknya adalah cara laporan tersebut menggambarkan ingatan dan usianya. Ini akan menjadi masalah bagi kampanye presidennya.
Usia Biden (81 tahun) telah lama menjadi bahan pembicaraan utama di kalangan pemilih dan saingan politiknya. Kini sebuah laporan resmi mengatakan ingatan Biden tampaknya memiliki keterbatasan yang signifikan.
Mantan Presiden AS, Donald Trump menjalani hari-hari terbaiknya di tahun 2024 sejauh ini. Terungkap dugaan kuat Presiden Joe Biden telah pikun.
Presiden Joe Biden seolah marah besar karena dituding telah pikun. Sayangnya, dia malah membuktikan kepikunannya dalam siaran langsung.
Baca juga: Joe Biden akan Kunjungi Michigan, Kemarahan Warga Arab-Amerika Padanya Meningkat Terkait Perang Gaza
Mantan presiden Donald Trump seperti mendapatkan hadiah politik.
Seorang penasihat khusus yang independen memberikan perhatian khusus pada kekhawatiran mengenai usia Presiden Joe Biden dengan bahasa yang tajam mengenai buruknya.
Setelah Presiden AS yang berusia 81 tahun itu menyimpulkan dengan sengaja salah menangani dokumen-dokumen rahasia – dan bahwa ingatannya yang buruk membuat dia tidak mungkin untuk dihukum.
Biden memberikan pembelaan pada konferensi pers Gedung Putih yang diadakan secara tergesa-gesa. “Ingatan saya baik-baik saja,” kata Biden.
Donald Trump sedang dalam jalur menuju nominasi Partai Republik. Trump tampil di kaukus Nevada dan US Virgin Island pada Kamis malam, melanjutkan rekor tak terkalahkannya dan membuat kampanye Nikki Haley terasa sia-sia.
Ia tampak siap untuk menang di Mahkamah Agung. Para hakim menyatakan skeptisisme yang mendalam bahwa Colorado dapat menyatakan dia sebagai pemberontak dan melarang dia mengikuti pemilu.