Joe Biden Pikun! Bantah Ingatan Menurun Tapi Bingung Soal Presiden Mesir dan Meksiko
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden membalas pernyataan yang dibuat oleh Jaksa Khusus pemerintah federal, Robert Hur terkait hasil penyidikan kondisi mental, memori, dan pengelolaan sang Presiden terhadap dokumen rahasia negara.
Robert Hur menjalankan penyidikan terhadap kesehatan mental Joe Biden yang kini sudah berusia 81 tahun terkait tudingan kalau orang nomor satu di AS itu sudah tidak cakap lagi memimpin karena kondisi dan penurunan memori dan fisik lantaran faktor usia.
Penyidikan dijalankan karena dokumen rahasia negara yang seharusnya hanya berada di tangan Biden, juga diketahui oleh orang lain di lingkup internalnya.
Baca juga: Rudal Burkan Hantam Barak IDF, AS ke Israel: Perang Besar Lawan Hizbullah Adalah Kesalahan Strategis
Dalam penyelidikannya, Hur menyimpulkan Biden sengaja membagikan informasi rahasia negara.
Namun, laporan Departemen Kehakiman AS yang dirilis pada Kamis (7/2/2024) menyatakan kalau Hur tidak merekomendasikan tuntutan pidana terhadap Biden.
Partai Republik yang telah meninjau berkas tersebut, termasuk mantan presiden Donald Trump, mengecam kesimpulan tersebut dan sistem peradilan karena tidak menuntut Biden, bahkan setelah Biden dinyatakan terbukti karena dianggap 'menyebar' rahasia negara.
Menanggapi temuan tersebut, Biden mengatakan dia bertanggung jawab atas kesalahan terkait dokumen tersebut.
Namun pada dasarnya, dia menyalahkan stafnya karena memindahkan barang-barang dari rumahnya tanpa "melihatnya secara pasti". Dalam arti, dokumen itu tersiar secara tidak sengaja.
Mengenai rekomendasi yang disarankan Hur terkait masalah ini, Biden dengan nada bercanda mengatakan, "Saya telah menjadi presiden dan saya telah mengembalikan negara ini ke keadaan semula, saya tidak membutuhkan rekomendasinya."
Biden: Beraninya Dia Mengungkit Hal itu?
Laporan hasil penyidikan Hur juga mengkritik kesadaran mental Biden.
Hur dalam laporannya menggambarkan Joe Biden sebagai "pria lanjut usia dengan ingatan yang buruk", yang belakangan memicu pernyataan balasan dari sang presiden.
Terkait hal itu, Biden mengatakan dia "dalam kondisi baik dan tahu apa yang dia lakukan".
Laporan tersebut juga memunculkan sejumlah klaim dan contoh buruknya memori Biden saat ini, seperti saat sang presiden lupa ketika putranya, Beau, meninggal.
Terusik soal hal sensitif itu, Biden membalas dengan mengatakan, "Bahkan ada referensi yang saya tidak ingat kapan anak saya meninggal. Beraninya dia mengemukakan hal itu? Terus terang, ketika saya ditanyai pertanyaan itu, saya berpikir itu bukan urusan mereka".
Biden Bingung Soal Presiden Mesir dan Meksiko
Biden lalu menegaskan kembali kalau ingatannya baik dan segar.
Saat konferensi pers terkait tuduhan pikun terkait kondisi sang presiden, wartawan bertanya ke Biden tentang krisis kemanusiaan di Gaza.
Di luar dugaan, Biden menanggapinya dengan pernyataan yang justru menyanggah bantahan dia sendiri kalau dirinya sudah pikun.
Dalam jawabannya, Biden justru mencampuradukkan antara presiden Meksiko dan Mesir, sang presiden rupanya salah menyebut Abdel Fattah El-Sisi sebagai presiden Meksiko.
"Presiden Meksiko, Sisi....", ujar Biden yang membuat banyak pihak meyakini kalau kemampuan mental dan kecakapan Biden dalam memimpin memang sudah sangat menurun.
Ketidakpercayaan Pada Biden Lebih dari Sekadar Persaingan Politik
Setelah laporan penyidikan Jaksa Khusus AS tersebut dirilis, MAGA Inc., sebuah organisasi aksi politik pro-Donald Trump, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kalau Presiden AS Joe Biden tidak layak untuk memerintah negara tersebut.
Direktur organisasi MAGA Inc, Alex Pfeiffer menyatakan pada hari Kamis, “Jika Anda terlalu pikun untuk diadili, maka Anda terlalu pikun untuk menjadi presiden. Joe Biden tidak layak memimpin negara ini."
Tahun lalu, setelah pemeriksaan fisik menyatakan Presiden Joe Biden "layak untuk bertugas", anggota Kongres AS dan mantan dokter Gedung Putih Ronny Jackson menuduh pemerintah AS menyembunyikan laporan tentang kesehatan mental presiden.
“Mayoritas warga Amerika dapat melihat bahwa kesehatan mental Biden sedang menurun total, namun tidak ada transparansi dari Gedung Putih mengenai apa yang terjadi, jika ada, untuk mengatasi masalah ini dan ketidakmampuannya melakukan tugasnya,” kata Jackson kepada Fox News.
Jackson berpendapat bahwa laporan pemeriksaan fisik "lebih menegaskan kalau pemerintahan ini masih bersikeras menyembunyikan kebenaran terkait kondisi Biden sebenarnya.
(oln/almdn/aja/cnn)