News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Gentar Didenda demi Dukung Gaza, Tim Basket Irlandia Ogah Jabat Tangan Pemain Israel

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timnas basket wanita Irlandia saat menyanyikan lagu kebangsaan di pinggir lapangan sementara pemain Israel berdiri di lapangan pada laga Kualifikasi Basket Wanita Euro 2025 yang digelar Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) di Latvia, Kamis (8/2/2024).

TRIBUNNEWS.com - Tim nasional (timnas) bola basket wanita Irlandia menghadapi kemungkinan sanksi denda setelah menolak bersalaman dengan pemain Israel dalam laga Kualifikasi Basket Wanita Euro 2025 yang digelar Federasi Bola Basket Internasional (FIBA).

Dalam laga yang digelar pada Kamis (8/2/2024), di Latvia, timnas Irlandia sengaja 'mengacuhkan' pemain Israel.

Saat upacara sebelum pertandingan di Riga, ibu kota Latvia, para timnas Irlandia memilih menyanyikan lagu kebangsaan di pinggir lapangan sementara pemain Israel berdiri di lapangan.

Dikutip dari Anadolu Agency, timnas Irlandia menghadapi kemungkinan sanksi denda atas laporan memboikot pertandingan melawan Israel.

Diketahui, CEO Bola Basket Irlandia, John Feehan, mengatakan bahwa tim yang memboikot pertandingan dengan Israel akan "mendapat denda besar dari FIBA hingga 180 ribu Euro."

Selain denda tersebut, denda sebesar 100 ribu Euro juga akan diberikan pada timnas Irlandia jika pertandingan kedua melawan Israel tidak dimainkan.

Tak hanya denda, aturan kompetisi FIBA juga berpotensi membuat timnas Irlandia dikeluarkan dari Kualifikasi Basket Wanita Euro 2025 dan kualifikasi dalam laga lainnya, yang menyebabkan larangan efektif selama lima tahun, dilansir Palestine Chronicle.

Dalam laga tersebut, Irlandia mengalami kekalahan dari Israel dengan skor akhir 87-57.

Meski demikian, pelatih kepala Irlandia, James Weldon, memuji para pemiannya atas "kedewasaan luar biasa dalam cara mereka menangani minggu yang sangat penuh tekanan."

Sebagai informasi, pertandingan antara Irlandia vs Israel seharusnya berlangsung pada November 2023 lalu, namun ditunda karena agresi Israel ke Gaza.

Laga kemudian dijadwal ulang ke tempat netral di Latvia pada Kamis lalu.

Baca juga: Arab Saudi Ancam Israel, Akan Hadapi Dampak Serius Jika Nekat Operasi Darat ke Rafah

Dukungan Irlandia terhadap Palestina sudah berlangsung sejak lama.

Pada 1980, Irlandia membuat sejarah dengan menjadi anggota Uni Eropa pertama yang secara resmi menyerukan pembentukan negara Palestina.

Meski masyarakat Irlandia tidak dikenal anti-semitisme, pemerintah dan rakyatnya pada umumnya memiliki empati mendalam terhadap perjuangan Palestina.

Pasalnya, kondisi Palestina mengingatkan Irlandia bagaimana kesengsaraan sejarah mereka sendiri.

Iran Minta FIFA Tangguhkan Israel

Penolakan terhadap Israel juga terjadi di cabang olahraga sepak bola.

Pada Sabtu (10/2/2024), Federasi Sepak Bola Iran (FFIRI) mengatakan pihaknya telah meminta kepada Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk menangguhkan federasi sepak bola Israel (IFA) atas genosida yang terjadi di Gaza.

Dalam pengumuman yang diunggah di situs resminya, FFIRI meminta FIFA untuk "menangguhkan sepenuhnya" IFA "dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola".

Permintaan itu juga berisikan desakan "tindakan segera dan serius" oleh FIFA dan asosiasi anggotanya "untuk mencegah berlanjutnya" kejahatan Israel.

Dikutip dari The Arab News, Iran memang sudah sejak lama tidak mengakui Israel.

Bahkan, Iran melarang semua kontak antara atletnya dengan atlet Israel.

Baca juga: Pria Palestina Viral usai Fotonya Beredar Bak Menantang Tentara Israel, Dijuluki Singa Gaza

Pemerintah Iran pada Agustus 2023, memberikan larangan seumur hidup terhadap atlet angkat besi Mostafa Rajaei, setelah berjabat tangan dengan atlet Israel di sebuah acara di Polandia.

Federasi angkat besi Iran juga memecat ketua delegasi kompetisi tersebut, Hamid Salehinia.

Pada 2021, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mendesak para atlet "untuk tidak berjabat tangan dengan perwakilan rezim kriminal (Israel) untuk mendapatkan medali".

Sekelompok asosiasi sepak bola Timur Tengah, termasuk Palestina, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, juga menuntut agar "para pemimpin sepak bola dunia melarang Israel atas perangnya di Gaza,” lapor Sky News pada Kamis.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini