Pejuang Gaza Masih Mampu Bertahan Lama, Milisi Perlawanan: Israel Mau Akali Dokumen Paris
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah narasumber dari pihak milisi Perlawanan Palestina di Gaza mengatakan kalau Israel sedang berusaha untuk 'melubangi' proposal gencatan senjata yang dikenal dengan nama 'Dokumen Paris'.
Pihak milisi perlawanan menyebut, Israel berusaha mengakali proposal perjanjian agar tidak memenuhi syarat yang diminta oleh pihak Perlawanan.
Baca juga: Hamas Cs Setuju Klausul Proposal Gencatan Senjata, Siapa yang Bisa Jamin Israel Tak Ingkar?
Baca juga: Hamas Cs Rembuk di Gaza: Kartu AS di Tangan, No Deal dengan Israel Kalau Hal Ini Tidak Terjadi
Laporan itu dilansir Al Mayadeen pada Selasa (13/2/2024) .
"Israel sedang berusaha untuk melubangi isi Dokumen Paris dan mencapai kemajuan dalam pertukaran tawanan tanpa "membayar harga yang diminta oleh Perlawanan"," tulis laporan tersebut mengutip narasumber dari pihak milisi perlawanan Palestina di Gaza yang menolak disebutkan namanya.
Sebagai informasi, Dokumen Paris mencakup proposal kesepakatan pertukaran tahanan tiga tahap.
Namun usulan tersebut tidak memenuhi syarat yang diminta Perlawanan, karena tidak mencantumkan persyaratan gencatan senjata secara penuh dan menyeluruh dan penarikan pasukan IDF secara total dari Gaza.
Hamas menyampaikan tanggapannya kepada para mediator pekan lalu, dengan mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan terhadap proposal tersebut “secara positif” dan memasukkan sejumlah poin perubahan yang dianggap sebagai syarat yang tidak dapat dinegosiasikan.
Baca juga: Kalah Telak, Media Israel: Kesepakatan Gencatan Senjata Baru, Nama-Nama Besar Palestina Bakal Bebas
Poin perubahan yang dimasukkan ke proposal itu oleh Hamas Cs termasuk tuntutan gencatan senjata yang komprehensif dan menyeluruh, berakhirnya agresi, mengamankan bantuan, tempat tinggal, dan rekonstruksi, selain mencabut pengepungan di Gaza, dan menyelesaikan proses perjanjian pertukaran tahanan.
Perlawanan Masih Mampu Bertahan Lama
Laporan Al Mayadeen pekan lalu menyebut, para narasumber di pihak Perlawanan menjelaskan kalau tanggapan positif mereka terhadap proposal gencatan senjata di Dokumen Paris tidak berarti kalau Perlawanan telah melemah atau kehilangan kemampuan untuk berperang.
Pihak milisi perlawanan Gaza bahkan menekankan kalau mereka masih memiliki kemampuan dan tenaga militer, yang memungkinkan mereka untuk melakukan konfrontasi dalam jangka waktu yang paling lama. .
Mengulangi pendirian pihak milisi Perlawanan Gaza, sumber-sumber menyatakan meskipun mereka sangat ingin memastikan keberhasilan upaya mediasi, pihak Perlawanan tidak akan berkompromi soal tuntutannya, juga tidak akan memberikan kesempatan kepada Israel untuk memperoleh keuntungan politik setelah kegagalan militernya terkait bombardemen di Jalur Gaza.
Dalam hal perkembangan medan perang, para kelompok perlawanan Gaza menekankan, kerugian yang diterima oleh Tentara Israel di Khan Younis jauh lebih besar daripada apa yang diumumkan secara publik.
Baca juga: Tentara Israel Kena Sergap Besar-besaran di Khan Yunis: IDF Butuh Berjam-jam Evakuasi Korban
Pihak milisi perlawanan Gaza juga menambahkan kalau unit elite IDF, yang diandalkan sebagai pengganti tentara regulernya, menghadapi masalah logistik dan operasional yang signifikan.
Dokumen Paris ini dihasilkan sebagai hasil pertemuan para pejabat tinggi intelijen dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Prancis di Paris pada akhir Januari lalu.
Pendudukan Israel menolak perubahan yang dilakukan Perlawanan terhadap proposal asli Dokumen Paris yang menuntut gencatan senjata penuh sebagai prasyarat untuk langkah lebih lanjut.
(oln/almydn/*)