Ahli Independen PBB Menilai Serangan Hamas Tanggal 7 Oktober ke Israel karena Penindasan Israel
TRIBUNNEWS.COM- Seorang ahli Independen PBB berkebangsaan Italia menilai serangan Hamas tanggal 7 Oktober ke Israel itu disebabkan karena Penindasan Israel ke Palestina yang sudah berlangsung lama.
Karena punya pendapatnya seperti itu, ahli Independen PBB bernama Francesca Albanese terancam dicopot dari perannya sebagai ahli Independen PBB.
Pasalnya, Israel menginginkan dia dicopot dari jabatannya sebagai ahli Independent PBB.
Israel mengumumkan pada 12 Februari bahwa mereka akan memberlakukan larangan visa terhadap Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki.
Keputusan ini diambil sebagai tanggapan terhadap pernyataan Francesca Albanese baru-baru ini yang menyangkal bahwa serangan pada tanggal 7 Oktober adalah serangan anti-Yahudi.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz dan Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel dalam pernyataan bersama menuntut agar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memecat ahli independen yang ditunjuk PBB.
Baca juga: Mesir Tutup Mata Rafah Diacak-acak Israel Asal Pengungsi Tak Menyeberang, Propaganda Media Israel?
“Jika PBB ingin kembali menjadi badan yang relevan, para pemimpinnya harus secara terbuka menyangkal kata-kata antisemit dari ‘utusan khusus’ tersebut – dan memecatnya secara permanen. Mencegah dia memasuki Israel mungkin mengingatkannya pada alasan sebenarnya mengapa Hamas membantai bayi, perempuan, dan [orang lanjut usia].”
Mereka menambahkan bahwa “era diamnya orang Yahudi telah berakhir.”
Dalam sebuah postingan di X, Francesca Albanese menyuarakan ketidaksetujuannya dengan deskripsi Presiden Prancis Emanuel Macron tentang operasi Banjir Al Aqsa pada tanggal 7 Oktober sebagai pembantaian antisemit terbesar di abad kita.
“Tidak, [Tuan. Macron]. Korban 7/10 dibunuh bukan karena agama Yahudi mereka, tapi karena penindasan Israel,” kata pelapor khusus PBB itu.
Baca juga: IDF Undang Warga Israel Saksikan Penyiksaan Brutal Warga Palestina, Dimulai Saat Penonton Datang
Albanese, serta semua pelapor khusus PBB lainnya, telah ditolak masuk selama bertahun-tahun sebelumnya, tulisnya di postingan lain di X. Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri Israel kini telah meresmikan larangan resmi atas masuknya dia ke negara tersebut.
Israel juga telah mencabut visa tinggal koordinator kemanusiaan PBB Lynn Hastings pada Desember 2023, setelah dia menyuarakan keprihatinan terhadap rakyat Palestina yang hidup di bawah agresi Israel.
(Sumber: The Cradle)